Bisnis.com, JAKARTA - Terapi pengobatan antibodi monoklonal regdanvimab kin telah hadir di Indonesia. Obat dari Korea Selatan itu sempat menjadi perbincangan setelah Donald Trump menggunakannya sebagai saat terkena Covid-19.
Lantas apa saja keunggulan obat ini dan apa manfaatnya bagi penanganan virus Corona di Indonesia yang angka penularan baru dan kasus kematiannya terus meningkat?
Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, Raymond Tjandrawinata, mengatakan jika regdanvimab mampu mencegah pasien untuk mengalami gejala berat Covid-19 sehingga harus dirawat inap dan juga mengurangi resiko kematian.
"Ini adalah terapi alternatif yang dapat menurunkan risiko pemburukan dan mencegah rawat inap pada pasien Covid-19 dengan resiko menengah dan tinggi, bahkan mengurangi risiko kematian hingga 72 persen," ujarnya secara virtual pada acara Terapi Antibodi Monoklonal Pertama di Indonesia untuk Pasien SARS-COV-2 dari Dexa Medica, Jumat (31/7/2021).
Raymond menjelaskan jika regdanvimab sendiri adalah terapi antibodi monoklonal yang pertama hadir di Indonesia. Saat regdanvimab di masukkan pada tubuh, maka saat itu otomatis langsung bereaksi pada antibodi.
Antibodi akan bekerja dan berkumpul ke pusat yang perlu disembuhkan, yaitu di sistem pernapasan. Itu karena sistem pernapasan adalah pusat yang diserang oleh virus Covid-19.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, regdanvimab mampu mengurangi tingkat perkembangan ke fase parah. Dan hasil yang lebih besar, dapat mengurangi pasien berisiko tinggi dan lanjut usia alami kondisi kritis.
Selain itu, regdanvimab dapat mempersingkat waktu untuk pemulihan klinis. Dengan begitu, jumlah hari dari pasien isoman bisa jadi lebih cepat. Bahkan bisa berkurang hanya dengan 4 atau 5 hari saja.
Dengan begitu, kehadiran regdanvimab di Indonesia dapat meringankan beban anggaran kesehatan karena perawatan intensif dan rawat inap.
Pengurangan viral load atau bebas virus yang signifikan akan membuat waktu dipersingkat menjadi konversi negatif. Dengan begitu pasien isoman lebih cepat untuk berubah status menjadi penyitas Covid-19.
Bukti kemanjuran klinis dengan mengurangi viral load dari regdanvimab lainnya yaitu dapat menetralisir varian dominan di UK dan 7 varian lainnya.
Terapi regdanvimab dengan antibodi menunjukkan kemampuan menetralkan di semua varian yang diuji dari varian virus yang ada di Afrika dan UK. Hasilnya semua varian virus Covid-19 bisa dinetralisir.
Oleh karena itu, Raymond optimistis jika regdanvimab dapat membantu mengurangi virus varian Delta yang telah masuk Indonesia. Untuk pasien komorbid regdanvimab diperbolehkan, tetapi untuk ibu hamil masih di himbau untuk berhati-hati.
"Terapi ini diberikan dengan cara infus. Begitu di infus, antibodi dalam tubuh akan langsung bekerja," tutupnya.