Bisnis.com, JAKARTA – Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 190 juta orang telah terinfeksi Covid-19 sejak akhir 2019.
Bahkan, Anda mungkin sudah pernah terkena Covid-19 tanpa menyadarinya, meskipun tidak mungkin untuk mengetahui dengan pasti kecuali Anda menjalani tes swab antigen dan PCR.
Cara yang paling mungkin untuk mengetahui bahwa Anda menderita Covid-19 adalah jika Anda memiliki gejala khas Covid-19 dan menerima tes diagnostik Covid-19 yang positif saat Anda sakit.
Tetapi bahkan tes PCR sebagai standar bisa menunjukkan kemungkinan hasil negatif palsu, yang berarti Anda memiliki Covid-19, tetapi hasil tes menunjukkan Anda negatif.
Jika Anda tidak menerima tes Covid-19 positif ketika Anda sakit, lebih sulit untuk mengetahui apakah Anda menderita penyakit tersebut.
Covid-19 dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh Anda dan menyebabkan gejala umum yang memiliki banyak penyebab potensial. Beberapa orang dengan Covid-19 tidak menunjukkan gejala apa pun.
Tidak mungkin untuk mengetahui apakah Anda memiliki infeksi dengan pasti tanpa tes Covid-19 yang positif, tetapi berikut adalah beberapa tanda potensialnya yang menunjukkan mungkin kamu sudah terinfeksi covid, melansir Healthline, Rabu (11/8/2021).
1. Anda mengalami gejala khas Covid-19
Setiap orang mengalami Covid-19 secara berbeda, dan gejalanya bisa sama persis dengan gejala infeksi pernapasan lainnya. Jika Anda mengembangkan salah satu gejala Covid-19 yang paling umum, terutama setelah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang menderita Covid-19, itu mungkin merupakan tanda bahwa Anda juga mengidapnya.
Gejala yang paling banyak dilaporkan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) seperti: nyeri tubuh, hidung tersumbat atau pilek, batuk, diare, kelelahan, demam atau kedinginan, sakit kepala, mual, kehilangan rasa atau bau, sesak napas atau kesulitan bernapas, sakit tenggorokan, dan muntah.
Covid-19, flu biasa, dan flu bisa sulit dibedakan. Bersin bukanlah gejala Covid-19 dan mungkin mengindikasikan Anda pilek atau alergi. Sesak napas bukanlah gejala flu biasa tetapi merupakan salah satu gejala Covid-19 yang lebih umum.
2. Anda mengalami mata merah atau gejala mata lainnya
Covid-19 diperkirakan memasuki sel Anda melalui reseptor untuk enzim yang disebut angiotensin converting enzyme 2 (ACE2). Virus memasuki reseptor ini dengan menipu tubuh Anda agar mengira itu adalah enzim ACE2. Reseptor ACE2 ditemukan di berbagai bagian mata Anda, seperti retina dan sel epitel yang melapisi mata dan kelopak mata Anda.
Beberapa orang dengan Covid-19 mengalami gejala mata seperti: mata kering, mata merah, bengkak, keluar air mata berlebihan, hingga peningkatan sekresi mata. Gejala mata biasanya disertai dengan gejala Covid-19 yang lebih khas, tetapi mungkin muncul sendiri pada beberapa orang.
3. Anda kehilangan indera perasa atau penciuman untuk sementara
Orang yang terinfeksi Covid-19 seringkali dilaporkan kehilangan indera perasa atau penciuman. Biasanya, gejala ini dialami oleh mereka yang mengalami gejala ringan hingga sedang. Beberapa orang dengan Covid-19 juga mengalami distorsi indra ini. Gejala yang mempengaruhi rasa atau bau tampaknya sering muncul sebelum gejala lainnya.
Sebuah studi pada Agustus 2020 menemukan bahwa dalam sekelompok 11.054 orang dengan Covid-19, gejala yang mempengaruhi bau dan rasa muncul sebelum gejala umum masing-masing di 64,5 dan 54 persen kasus.
4. Mengalami demam terlebih dahulu
Gejala Covid-19 sering muncul dalam urutan tertentu. Dalam sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan oleh University of Southern California, mereka menemukan bahwa influenza paling sering dimulai dengan batuk, sedangkan gejala awal Covid-19 kemungkinan besar adalah demam.
Berbagai gejala awal Covid-19 telah dilaporkan dalam literatur ilmiah. Hanya karena Anda tidak mengalami demam terlebih dahulu tidak berarti Anda tidak memiliki Covid-19.
5. Mengalami gejala jangka panjang atau long-haul symptoms
Beberapa orang yang mengembangkan Covid-19 memiliki gejala yang bertahan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah terinfeksi.
Dewasa muda, anak-anak, dan bahkan orang dengan penyakit ringan dapat mengalami gejala jangka panjang. Tidak jelas mengapa beberapa orang mengalami gejala jangka panjang, tetapi diperkirakan kerusakan jaringan dan peradangan jangka panjang mungkin berperan.
Gejala yang paling sering dilaporkan seperti: kelelahan kronis, kesulitan bernapas, kabut otak atau gangguan kognitif, nyeri dada atau sendi, sakit kepala yang berkepanjangan, batuk yang berkepanjangan, palpasi jantung, nyeri otot, disfungsi penciuman atau rasa, masalah pencernaan, serta masalah jantung lainnya.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua