Bisnis.com, JAKARTA - Akhir-akhir ini, childfree ramai dibicarakan terutama setelah Gita Savitri, Youtuber dan penulis yang memilih untuk tidak memiliki anak bersama Paul Andre, suaminya.
Childfree merupakan orang-orang yang memilih untuk tidak memiliki anak, atau situasi dimana tidak memiliki anak, menurut Cambridge Dictionary.
Beberapa kondisi atau pilihan menjadi Childfree juga terjadi atas beberapa faktor, pengalaman, ataupun observasi terutama bagi pasangan yang sudah memiliki komitmen untuk tidak memiliki anak. Contohnya dikarenakan kebahagiaan, kebebasan ataupun untuk kebaikan alam atau dunia untuk di masa depan.
Dilansir dari Theconversation mengenai childfree, tidak semua wanita cenderung bisa memilih. Lebih dari 40% kehamilan di seluruh dunia tidak direncanakan dan banyak di antaranya juga tidak diinginkan. Beberapa alasannya dikarenakan akses dan kecukupan kontrasepsi, kekerasan dalam rumah tangga, tekanan sosial dan informasi yang salah.
Childfree kemudian juga menjadi salah satu bentuk pilihan terutama bagi wanita, yang menggunakan kebebasan dalam menentukan pilihan yang menantang asumsi bahwa wanita dan ibu adalah sinonim.
Lebih lanjut, dilansir dari Today (25/08/16), berikut beberapa alasan mengapa beberapa orang memutuskan untuk tidak memiliki anak.
1. Memilih childfree adalah keputusan sadar dan bukan kebetulan
Ada persepsi umum bahwa orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak pasti pernah berniat untuk hamil, tetapi tidak pernah melakukannya. Seorang studi pria mengatakan bahwa orang yang memutuskan tidak memiliki anak bisa dibilang lebih bijaksana daripada mereka yang memutuskan untuk memiliki anak.
Selain itu, seorang wanita juga mengatakan bahwa kebanyakan orang yang memiliki anak bahkan tidak memikirkannya dan hanya memilikinya.
2. Mengambil keputusan berdasarkan waktu ke waktu dan bukanlah dari satu peristiwa saja
Keputusan ini diambil berdasarkan apa yang terjadi di dalam hidupnya, yang dipengaruhi dari pengalaman kecilnya, sikapnya, percakapan dengan pasangan dan mengamati orang dengan anak-anak.
3. Dikarenakan perasaan diri sendiri yang konsisten
Keputusan ini diambil dikarenakan para peserta selalu tahu bahwa memiliki anak bukanlah sesuatu yang mereka inginkan.
4. Dari observasi
Para peserta melihat dari kehidupan orang lain yang berubah dikarenakan telah memiliki anak. Peserta melihat dengan cermat melalui pengamatannya terhadap orang lain di lingkaran mereka yang menjadi orang tua, dan tidak menyukainya.
Para peserta melihat beberapa orang yang memiliki anak cenderung kehilangan individualitas mereka yang menjadi poin penting bagi mereka. Banyak orang dengan anak-anak juga cenderung tidak terlihat bahagia dan stress.
Studi juga baru-baru ini menemukan bahwa orang tua di Amerika Serikat umumnya tidak sebahagia orang yang tidak memiliki anak.
5. Ingin dekat dengan pasangan
Sebagian orang memiliki dorongan untuk tidak memiliki anak dikarenakan kerinduan untuk memiliki hubungan yang kuat dalam kehidupan mereka. Penelitian sebelumnya telah menemukan pasangan yang tidak memiliki anak memiliki pernikahan yang lebih bahagia.
6. Membatasi apa yang ingin dilakukan
Alasan ini cenderung lebih kepada pria. Hal ini dengan mempertimbangkan bagaimana mengasuh anak akan berdampak pada kehidupan mereka dan apa yang harus mereka korbankan jika mereka memiliki anak.
Laki-laki cenderung mempertimbangkan dirinya sendiri dalam mengambil keputusan dan prosesnya lebih bersifat internal, personal dan individual. Sedangkan wanita cenderung memikirkan orang lain dan membingkainya sebagai keputusan yang dibuat bersama dengan pasangannya.
7. Keputusan yang bertanggung jawab
Wanita khususnya berpikir tentang bagaimana memiliki anak akan berdampak pada lingkungan, konsumsi berlebihan, dan populasi berlebih. Beberapa berpendapat bahwa dunia sedang menentang anak saat ini, seperti melihat dari berbagai sampah yang ditinggalkan.