Bisnis.com, JAKARTA - Platform digital seperti Tiktok menjadi medium yang semakin sering digunakan brand untuk memasarkan brand dan produknya. Karena itu, Mega Sales merupakan momentum tepat bagi berbagai brand memasarkan dan memanfaatkan momen belanja tersebut.
Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing, TikTok Indonesia mengatakan bahwa momen Mega Sales seperti 10/10, 11/11, 12/12 dan diskon akhir tahun menjadi momentum penting bagi berbagai brand untuk meningkatkan transaksi.
Dia mengungkapkan melalui promosi spesial yang diberikan selama beberapa hari di tanggal dan bulan kembar, kalangan bisnis bisa memanfaatkan momen tersebut untuk memaksimalkan pencapaian target masing-masing, seperti meningkatkan brand awareness ataupun penjualan.
“Hal ini didorong oleh beberapa faktor yang dimiliki TikTok seperti memiliki fitur yang mendukung, di mana brand bisa bergabung ke dalamnya untuk memasarkan produk,” terangnya.
Berdasarkan survei terhadap pengguna TikTok di seluruh Asia Tenggara, pengguna TikTok di Indonesia mengaku berbelanja lebih banyak saat momen Mega Sales dibandingkan pengguna platform lain. Kecenderungan ini adalah yang tertinggi atau sebesar 63% jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Menyambut momen Mega Sales tahun ini, 78% dari responden dan pengguna TikTok di Indonesia sangat antusias dengan momen tersebut.
Survei dari TikTok juga menunjukkan perilaku belanja pengguna di Indonesia. Dari hasil survei tersebut, 7 dari 10 pengguna TikTok berbelanja secara online dalam kurun satu minggu terakhir ketika survei dilaksanakan dan angka ini 1,2 kali lipat lebih tinggi dibanding platform lain dengan kategori produk yang beragam, mulai dari esensial sehari-hari, hingga produk penunjang hobi.
Tiga kategori yang terbesar adalah produk kecantikan & perawatan pribadi 74%, fesyen dan aksesoris 66%, serta kesehatan & fitness 45%.
Pengguna TikTok juga terbuka untuk mencoba brand atau produk baru, terlihat dari hasil survei yang menunjukkan 78% dari mereka membeli produk dari brand baru atau berbeda dari brand yang biasanya mereka beli.
“Pengguna di TikTok pun kerap menjadikan TikTok sebagai platform untuk menemukan produk atau brand baru. TikTok juga merekam tren bagaimana kegiatan belanja ini digabungkan dengan konten yang menghibur, atau yang biasa disebut dengan shoppertainment. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei TikTok yang menunjukkan bahwa satu dari dua pengguna berbelanja untuk menghibur diri,” jelas Sitaresti.
TikTok juga memanjakan kalangan bisnis dengan kehadiran “TikTok For Business”. Layanan ini akan lebih memudahkan para pemilik brand untuk menjangkau target audiens yang sesuai secara luas, disertai dengan berbagai creative tools untuk membuat konten kreatif, dengan pengaturan budget yang fleksibel.
Selain itu, terdapat fitur “TikTok Live” yang menjadi cara baru berjualan daring dengan memanfaatkan interaksi antara bisnis atau kreator dengan penonton secara langsung/real time.
"TikTok memberi ruang bagi brand untuk menjangkau konsumen dengan cara yang kreatif, refreshing, dan otentik. Di momen Mega Sales ini, strategi Shoppertainment merupakan solusi yang pas untuk membangun koneksi dengan audiens dan mengubah mereka dari 'happy users' menjadi 'happy buyers'. Brand dapat menyampaikan promosi produk dan informasi diskon melalui storytelling yang ringan dan informatif, serta memanfaatkan solusi periklanan dan fitur berbelanja yang terintegrasi di dalam aplikasi,” pungkas Sitaresti.