Bisnis.com, JAKARTA - Jepang terpilih sebagai "destinasi wisata terfavorit di dunia" tahun lalu, menargetkan 60 juta pengunjung internasional pada tahun 2030, meningkat 50% dari jumlah saat ini.
Dilansir Reuters, pada paruh pertama 2025, negara ini mencatat rekor 21,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara, naik 21% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh pulihnya permintaan perjalanan dan melemahnya yen, lapor Reuters.
Adapun, Pemerintah Jepang memperkirakan total kunjungan tahun ini akan mencapai 40 juta.
Untuk mencapai target 2030, Badan Pariwisata Jepang akan berfokus untuk menarik wisatawan ke destinasi-destinasi regional seperti Nikko.
Badan tersebut mencatat bahwa apa yang disebut "Golden Route" atau "Rute Emas", yang biasanya mencakup Tokyo, Kyoto, dan Osaka, memiliki kapasitas terbatas untuk pertumbuhan lebih lanjut, dan berupaya untuk menyebarkan wisatawan secara lebih merata di seluruh negeri guna menyebarkan manfaat ekonomi.
Jepang menargetkan wisatawan dari AS, Australia, dan negara-negara Eropa, yang cenderung tinggal seminggu atau lebih lama dan seringkali kaya untuk mencapai target tersebut.
Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa pengeluaran wisatawan dari AS dan Australia terus meningkat.
Antara April dan Juni, wisatawan Inggris menduduki puncak daftar pengeluaran rata-rata per orang mencapai 444.000 yen (US$2.983), dibandingkan dengan rata-rata keseluruhan sebesar 239.000 yen. Mereka diikuti oleh wisatawan dari Italia dan Jerman.
Jepang dinobatkan sebagai destinasi wisata terfavorit di dunia oleh pembaca Condé Nast Traveler dalam Readers' Choice Awards tahunan majalah tersebut edisi 2024. Jepang juga telah mencatat lebih dari 36,8 juta kedatangan wisatawan tahun lalu.