2. Penyebab
Faktanya, alasan pasti penyebab diabetes tipe 2 ini tidak diketahui. Namun, penelitian mengungkapkan riwayat kesehatan keluarga dan genetik menjadi salah satu faktor utama. Selain itu, kurang aktif dalam keseharian dan obesitas juga menjadi alasan utama penyebab diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 berkembang ketika tubuh menjadi tahan terhadap insulin atau ketika pankreas berhenti memproduksi insulin yang cukup. Penumpukan gula yang dihasilkan dalam aliran darah juga dapat mengakibatkan gejala gula darah tinggi.
Untuk memperjelas, pengidap diabetes tipe 2 ini berarti penderita tidak dapat mengolah glukosa dengan baik. Akibatnya, gula menumpuk di aliran darah alih-alih melakukan perannya sebagai bahan bakar atau energi sel-sel untuk membentuk otot dan jaringan lain.
3. Faktor Risiko
Para peneliti belum sepenuhnya memahami mengapa beberapa anak dapat mengalami gejala diabetes tipe 2 yang terus berkembang namun lainnya tidak, meskipun sebenarmya mereka juga memiliki faktor risiko yang mirip.
Meskipun begitu, faktor risiko dibawah dapat meningkatkan risiko pengembangan bagi para pengidap diabetes tipe 2, misalnya:
- Berat badan
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko terkuat pada anak-anak. Pasalnya, semakin banyak jaringan lemak yang dimiliki (terutama di sekitar perut), semakin resisten sel tubuhnya terhadap insulin
- Tidak berolahraga (tidak aktif).
Semakin tidak aktif seorang anak, semakin besar risikonya untuk terkena diabetes tipe 2. Aktivitas fisik dapat membantu anak untuk mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai energi, dan membuat sel-sel anak nantinya akan lebih responsif terhadap insulin
- Riwayat kesehatan keluarga
Jika terdapat riwayat orang tuanya atau saudara kandung memiliki diabetes tipe 2, maka tingkat risiko semakin besar pada anak
- Ras atau etnis
Meskipun belum diketahui alasan ilmiahnya, yang pasti, orang berkulit hitam sepeeti Hispanik, India-Amerika, dan Asia-Amerika, lebih memungkinkan untuk mengembangkan diabetes tipe 2
- Usia dan jenis kelamin
Pada anak, umumnya diabetes tipe 2 terjadi di awal masa remaja dan gadis remaja lebih rentan mungkin terkena diabetes tipe 2 dibandingkan remaja laki-laki
- Berat badan saat lahir dan diabetes gestasional
Jika kondisi saat lahir ialah memiliki berat badan yang rendah dan ibunya menderita diabetes gestasional, maka kedua aspek tersebut dapat meningkatkan risiko lebih tinggi
- Kelahiran prematur
Bayi yang lahir prematur (sebelum usia 39-42 minggu), memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2
Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan mulai menerapkan gaya hidup sehat pada anak. Bahkan jika sudah terdiagnosis diabetes tipe 2 pada anak, perubahan gaya hidup juga dapat memengaruhi perawatan dan risiko komplikasi yang memungkinkan terjadi.
Gaya hidup sehat dapat diterapkan dengan melatih anak untuk menyukai makanan sehat, menawarkan anak berbagai makanan rendah kalori dan lemak. Mulailah untuk rajin memberikan asupan buah, sayuran dan biji-bijian, dengan beragam variasi agar anak tidak cepat bosan.
Dan rajin berolahraga juga dapat membuat anak lebih aktif. Langkah tersebut dapat dilakukan dengan mendaftarkan diri anak untuk ikut tim olahraga atau latihan menari.