Bisnis.com, JAKARTA – Kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Hal tersebut memengaruhi cara individu berpikir, merasa, dan bertindak.
Mental yang sehat juga membantu menentukan bagaimana individu menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan yang sehat. Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa.
Meskipun istilah ini sering digunakan secara bergantian, kesehatan mental yang buruk dan penyakit mental tidaklah sama.
Seseorang dapat mengalami kesehatan mental yang buruk dan tidak didiagnosis dengan penyakit mental. Sementara itu, seseorang yang didiagnosis dengan penyakit mental dapat mengalami periode kesejahteraan fisik, mental, dan sosial.
Mental illness atau sakit mental tidak hanya disebabkan karena satu faktor. Sejumlah faktor dapat berkontribusi pada risiko penyakit mental. Berikut ini beberapa faktor dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Selasa (19/10/2021):
1. Mengalami kejadian yang merugikan seperti trauma (pelecehan, kekerasan seksual, menyaksikan kekerasan)
2. Mengalami kondisi medis kronis seperti kanker
3. Pengaruh alkohol dan obat-obatan
4. Ketidakseimbangan hormon dan faktor biologis
5. Merasa sendirian
Perlu diingat, kesehatan mental dapat berubah seiring waktu dan kondisi akibat beberapa faktor. Ketika seseorang mendapat tuntutan yang melebihi kapasitas dan kemampuan mengatasinya, kesehatan mental mereka akan terpengaruh. Misalnya, jika seseorang bekerja berjam-jam, merawat kerabat, atau mengalami kesulitan ekonomi, mereka mungkin mengalami kesehatan mental yang buruk.
Melakukan cek kesehatan mental berguna untuk mengetahui kondisi mental Anda saat ini. Mental yang sehat akan membuat bahagia dan kegiatan berjalan lancar. Selain mengunjungi terapis, Anda dapat melakukan self-assessment atau tes mandiri di rumah.
Lakukan tes mandiri dengan mengunjungi website berikut