Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Angklung Sedunia dan upaya terus melestarikan warisan budaya Indonesia, Dharma Pertiwi berhasil memecahkan rekor dunia karena mampu memainkan angklung secara serempak secara online dan offline oleh lebih dari 10.000 peserta yang tersebar di 50 negara di 5 benua.
Kegiatan bertajuk ‘Angklung Mendunia’ dengan tema ‘Lestarikan, Giatkan, dan Generasikan Angklung Mendunia’ yang dilakukan offline di Museum Satriamandala, Jakarta dan juga online karena juga disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Dharma Pertiwi itu dilakukan pada 8 November 2021.
Atraksi yang dipandu oleh Teh Amel, generasi ketiga dari Saung Angklung Udjo dan putri dari Kang Udjo dan juga Conductor & Music Director House of Angklung Washington DC, Tricia Sumarijanto itu terselenggara atas kerjasama Dharma Pertiwi dengan Kemenkominfo, Kemendikbud Ristek, Kemenkop dan UKM, Kemendag, OASE Kabinet Kerja, Dekranas, dan LaDara.
Ibu Negara, Iriana Joko Widodo yang membuka dan meresmikan acara tersebut menyampaikan bahwa agar peringatan hari angklung sedunia tahun ini dijadikan momentum membangkitkan kecintaan dan kepedulian kepada angklung, dan mengajak untuk memainkan kembali angklung di berbagai acara di Indonesia dan di berbagai belahan dunia.
“Semoga keindahan alunan suara angklung membuat Indonesia semakin dikenal di seluruh dunia semoga kebudayaan Indonesia juga semakin lestari, berkembang, dan semakin maju,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa saat ini kemajuan dan perkembangan angklung tidak seimbang dengan kaum muda, minimnya regenerasi para seniman angklung menjadikan jumlah mereka semakin lama makin sedikit dan didominasi oleh generasi tua.
Oleh karena itu, dirinya menegaskan bahwa merupakan tugas bersama untuk mewariskan kepada generasi muda dan mengajak mereka untuk terus senantiasa berkarya dan menjaga kelestarian karya bangsa ini untuk dapat terus berperan di kancah dunia.
“Budaya merupakan sebuah citra dan identitas dan sebuah bangsa, maka itu banggalah memiliki budaya yang beraneka ragam,” tegasnya. Hadir juga secara virtual sejumlah tokoh seperti, Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim, Menkominfo Johnny G. Plate, dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Acara juga diisi dengan dialog interaktif antara Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Amerika Serikat Popy Rufaidah, Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Ismunandar, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid, yang hadir secara virtual melalui zoom dengan Ketua Saung Angklung Mang Udjo, Taufik Udjo.
Taufik Udjo atau akrab disapa Kang Udjo menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang memberikan perhatian dan apresiasi kepada Saung Angklung Kang Udjo khususnya dan seni angklung pada umumnya sehingga beberapa ekosistem angklung kembali hidup.
Penghargaan pun diserahkan oleh Founder MURI, Jaya Suprana secara virtual. Menurut Jaya, ini suatu rekor yang menggelorakan semangat kebanggaan nasional yang patut di apresiasi. “Dengan ini Museum Rekor Dunia Indonesia dengan bangga dan penuh rasa hormat mengukuhkan kegiatan hari ini tidak hanya sebagai rekor di Indonesia namun juga sebagai rekor dunia,”tutur Jaya.
Sebagaimana diketahui bahwa angklung adalah selain sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia, juga menjadi kebanggaan tersendiri karena menjadi salah satu identitas karya dan budaya bangsa Indonesia di mata dunia yang telah diakui UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia sejak 16 November 2010.
Dan semenjak pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) tersebut, hingga kini setiap tanggal 16 November diperingati sebagai Hari Angklung Sedunia.