Foto: Ilustrasi
Health

Prodia Luncurkan Pemeriksaan EYEgenomics untuk Identifikasi Kerentanan Genetik pada Penyakit Gangguan Penglihatan

Media Digital
Jumat, 3 Desember 2021 - 08:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT. Prodia Widyahusada Tbk (Kode Saham: PRDA), kembali meluncurkan pemeriksaan genomik terbaru yaitu EYEgenomics yang bermanfaat untuk mengidentifikasi kerentanan genetik seseorang berkaitan dengan masalah penglihatan, meliputi 10 gangguan penglihatan seperti Katarak, Myopia Tinggi, Keratokonus, Astigmatisme kornea, age-related Degenerasi makula, exfoliation glaucoma, primay angle-closure glaucoma dan primary open-angle glaucoma, serta diabetic retinopathy dan polypoidal choroidal vasculopathy.

Pemeriksaan ini dapat dilayani di seluruh cabang Prodia, untuk pasien dengan segala usia yang ingin mengetahui kerentanan genetiknya terhadap penyakit penglihatan.

Berdasarkan laporan Center for Disease Control (CDC), gangguan pengelihatan adalah 10 gangguan terbesar untuk orang dewasa berusia 18 ke atas, karenanya sangat penting untuk mengetahui risiko sebelum munculnya penyakit agar biaya yang dikeluarkan dapat ditekan dan perjalanan penyakit dapat dicegah. Namun, berdasarkan data May Measurement Month (MMM) disebutkan bahwa kebanyakan orang Indonesia baru akan mengubah gaya hidupnya setelah suatu penyakit terjadi.

Product Manager Prodia, Trilis Yulianti, PhD mengatakan “85% kasus gangguan penglihatan sebetulnya dapat dicegah, terutama yang terkait dengan varian gen low penetrance. Gangguan penglihatan terjadi akibat interaksi antara gaya hidup, faktor lingkungan, dan kerentanan genetik. Artinya, apabila seseorang dengan kerentanan genetik mampu mengontrol faktor lingkungan dan gaya hidup, maka seeorang dapat mencegah atau menunda munculnya penyakit. Dengan EYEgenomics ini, seseorang dapat mengetahui kerentanan genetiknya terhadap risiko penyakit yang berkaitan dengan gangguan penglihatan yang akan muncul, dengan EYEgenomics ini kami berharap dapat memotivasi seseorang untuk mengendalikan gaya hidup dan lingkungan yang lebih sehat” jelas Trilis. 

Dalam rangkaian metode pemeriksaannya, pemeriksaan EYEgenomic ini mengidentifikasi low penetrance single nucleotide plynorphisme (SNP) yang menggunakan teknologi microarray dimana didalamnya memuat varian-varian gen pada populasi Asia. Hasil identifikasi varian tersebut selanjutnya di proses dalam genome studio untuk intepretasi apakah seseorang memiliki risiko rendah, sedang, atau tinggi.

EYEgenomics terdiri dari 140 varian dan 128 jenis gen untuk menghitung kerentanan seseorang terhadap penyakit gangguan penglihatan. Bagi seseorang yang ingin melakukan pemeriksaan ini, tidak dibutuhkan persiapan khusus seperti puasa. Setiap pasien akan mendapat laporan hasil sebanyak 29 halaman, serta fasilitas penjelasan hasil oleh konselor genetik.

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Rekomendasi Kami