Bisnis.com, JAKARTA -Satu kasus manusia yang terinfeksi jenis flu burung H5N6 telah dilaporkan di kota Huizhou pada Sabtu (11/12). Hal ini disampaikan oleh otoritas kesehatan di Provinsi Guangdong, China selatan.
Dalam sebuah pernyataan, Komisi Kesehatan Provinsi Guangdong mengatakan bahwa para ahli menganggap risiko penularan rendah pada tahap ini. Demikian dilansir dari US News, Senin (13/12/2021).
Meskipun risiko penularan rendah, para ahli menghimbau warganya untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan. Adapun tindakan pencegahan yang dimaksud seperti menghindari mengunjungi pasar yang menjual unggas hidup, karena infeksi virus H5N6 dan H9N2 kemungkinan terjadi selama musim dingin dan musim semi.
Satu kasus yang dilaporkan terinfeksi jenis flu burung H5N6 merupakan seorang pria berusia 68 tahun dan tengah di rawat di rumah sakit, menurut pernyataan itu.
Tahun ini, jumlah orang di China yang terinfeksi flu burung H5N6 mengalami peningkatan, menambah kekhawatiran di antara beberapa ahli, yang mengatakan jenis yang beredar sebelumnya tampaknya telah berubah dan mungkin lebih menular ke manusia.
Mengutip laman resmi CDC, Senin (13/12/2021), infeksi virus flu burung H5N6 pertama kali ditemukan pada manusia di tahun 2014, pada seseorang yang terdeteksi di China.
Flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus flu burung tipe A (H5N6). Virus ini terjadi secara alami di antara burung liar di seluruh dunia dan dapat menginfeksi unggas domestik, spesies burung dan hewan lainnya.
Orang-orang yang terinfeksi H5N6 pada tahun ini berakhir dengan kematian, menurut pernyataan pemerintah setempat dan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).