Bisnis.com, JAKARTA - Varian Omicron telah ditemukan menginfeksi 70 kali lebih cepat di dalam jaringan saluran pernapasan daripada Delta atau strain Covid asli menurut sebuah penelitian dari University of Hong Kong.
Temuan ini yang menunjukkan bahwa varian ini memfasilitasi penyebaran dari orang ke orang.
Tetapi di jaringan paru-paru, Omicron bereplikasi 10 kali lebih lambat daripada versi asli virus corona, yang mungkin berkontribusi pada penyakit yang tidak terlalu parah.
Baca Juga Begini Cara Deteksi Covid Omicron |
---|
Temuan ini sedang dalam tinjauan sejawat untuk publikasi dan belum dirilis oleh tim peneliti.
Melansir gmanetwork.com, Jumat (17/12/2021), dalam rilis berita yang dikeluarkan oleh University of Hong Kong, pemimpin studi Michael Chan Chi-wai menekankan bahwa tingkat keparahan penyakit pada manusia tidak hanya ditentukan oleh replikasi virus saja, tetapi juga oleh respons imun setiap orang yang terinfeksi, yang terkadang dapat berkembang menjadi peradangan yang mengancam jiwa.
Dengan menginfeksi lebih banyak orang, Chan menuturkan virus yang sangat menular dapat menyebabkan penyakit dan kematian yang lebih parah, meskipun virus itu sendiri kurang patogen.
"Oleh karena itu, digabungkan dengan penelitian terbaru kami yang menunjukkan bahwa varian Omicron sebagain dapat lolos dari kekebalan dari vaksin dan infeksi masa lalu, ancaman keseluruhan dari varian Omicron kemungkinan akan sangat signifikan," jelasnya.
Varian Omicron Mencengkram Sel Lebih Erat, Menahan Beberapa Antibodi
Menurut para peneliti, model struktural tentang bagaimana varian Omicron menempel pada sel dan antibodi menjelaskan perilakunya, dan akan membantu dalam merancang antibodi penetralisir.
Menggunakan model komputer dari protein lonjakan pada permukaan Omicron, mereka menganalisis interaksi molekuler yang terjadi ketika lonjakan itu mencapai protein permukaan sel yang disebut ACE2, pintu gerbang virus ke dalam sel.
Secara metaforis, Joseph Lubin dari Rutgers University di New Jersey mengatakan, virus asli berjabat tangan dengan ACE2, tetapi dia menggambarkan cengkraman Omicron lebih mirip pasangan yang berpegangan tangan dengan jari-jari mereka yang terjalin.
"Anatomi molekuler dari pegangan dapat membantu menjelaskan bagaimana mutasi Omicron bekerja sama untuk membantu menginfeksi sel," tambah Lubin.
Tim peneliti juga memodelkan lonjakan dengan berbagai kelas antibodi yang mencoba menyerangnya. Lubin menuturkan, antibodi menyerang dari sudut yang berbeda, seperti pertahanan tim sepak bola yang mungkin menjegal pembawa bola dengan satu orang menyambar dari belakang sementara yang lain dari depan.
Beberapa antibodi tampaknya akan terguncang sementara yang lain cenderung tetap efektif.
"Vaksin booster meningkatkan tingkat antibodi, menghasilkan lebih banyak pelindung yang mungkin mengkompensasi sampai batas tertentu untuk cengkraman antibodi individu yang lebih lemah," kata Lubin.
Temuan yang diposting pada Senin di situs bioRxiv yang belum ditinjau oleh rekan sejawat ini perlu diverifikasi, terutama dengan sampel dunia nyata.