Bisnis.com, JAKARTA - Bintang Michelin merupakan sebuah penghargaan tertinggi dalam dunia kuliner. Meskipun tidak semua restoran dengan predikat bintang Michelin dipatok dengan harga yang mahal, beberapa restoran mematok harga yang lebih tinggi, bahkan hingga mencapai puluhan juta untuk sekali makan!
Untuk menemukan restoran berbintang Michelin yang paling mahal, situs memasak Chef's Pencil meneliti menu makan malam di lebih dari 450 restoran di seluruh dunia, menurut situs webnya.
Melansir CNBC, Senin (3/1/2021), inilah daftar 10 restoran termahal yang telah menerima bintang Michelin (atau dipimpin oleh koki yang telah mendapatkan predikat ini), menurut Chef's Pencil:
1. Sublimotion, Ibiza, Spanyol - US$1.740 (sekitar Rp24 juta)
2. Ultraviolet oleh Paul Pairet, Shanghai, China - US$1.422 (sekitar Rp20 juta)
3. Kitcho Arashiyama Honten, Kyoto, Jepang - US$910 (sekitar Rp12 juta)
4. Azabu Kadowaki, Tokyo, Jepang - US$825 (sekitar Rp11,7 juta)
5. Masa, New York City, AS - US$800 (sekitar Rp11,4 juta)
6. - (Tie) Joel Robuchon, Tokyo, Jepang - US$637 (sekitar Rp9 juta)
. - (Tie) Kikunoi Honten, Kyoto, Jepang - US$637 (sekitar Rp9 juta)
- (Tie) Gion Maruyama, Kyoto, Jepang - US$637 (sekitar Rp9 juta)
7. Guy Savoy, Paris, Prancis - US$615 (sekitar Rp8,7 juta)
8. Piazza Duomo, Alba, Italia - US$580 (sekitar Rp8,2 juta)
Diantara 10 daftar tersebut, Jepang menjadi negara satu-satunya yang muncul lebih dari sekali dan restorannya yang terletak di Kyoto dan Tokyo mendominasi daftar ini. Namun, perlu diketahui bahwa Joel Robuchon yang berbasis di Tokyo -- yang menempati urutan keenam dalam daftar tersebut -- menyajikan masakan Prancis.
Tidak hanya itu, Masa, satu-satunya restoran di AS yang masuk kedalam 10 besar, merupakan restoran Jepang.
Menurut Chef's Pencil, Jepang adalah rumah bagi restoran Michelin dengan jumlah per kapita tertinggi di dunia, dengan Tokyo yang memiliki lebih banyak restoran Michelin bila dibandingkan dengan kota lain dimanapun.
Lantas, mengapa restoran Jepang bisa sangat mahal? Sebetulnya, ada alasan mengapa banyak restoran Jepang memiliki harga yang cukup menguras dompet.
Chef Masaharu Morimoto menuturkan, restoran Jepang mengambil ikan musiman dari seluruh dunia, dan inilah yang membuatnya sangat mahal.
"Ada juga biaya pengiriman dan penyimpanan yang tepat untuk bahan-bahan ini, mengingat makanan laut segar memiliki umur simpan yang pendek," kata Morimoto, yang merupakan bintang acara memasak di program televisi "Iron Chef" dan "Iron Chef America".
Selain itu, keterampilan yang dimiliki koki, seperti ketepatan dan seni dalam membuat dan menyajikan makanan adalah faktor lainnya yang membuat restoran Jepang sangat mahal.
Meskipun Jepang mendominasi daftar restoran mahal, mereka mungkin bukan negara termahal secara keseluruhan bagi orang yang mencari pengalaman bintang Michelin terbaik.
Dalam sebuah analisis terpisah oleh Chef's Pencil yang diterbitkan pada bulan September, mereka menganalisis harga dari menu mahal di restoran dengan dua dan tiga bintang Michelin. Dan Jepang berada di urutan keempat dalam daftar itu.
Denmark menjadi negara termahal untuk bersantap di restoran berbintang Michelin teratas, dengan menu rata-rata US$404 per orang (atau sekitar Rp5,7 juta). Sedangkan di Singapura dan Swedia, rata-rata US$364 (atau sekitar Rp5,1 juta) dan US$327 (atau sekitar Rp4,6 juta).
Sementara itu, biaya rata-rata untuk makan di dua atau tiga restoran berbintang Michelin di Jepang adalah US$322 (atau sekitar Rp4,5 juta), menurut laporan tersebut.