Bisnis.com, SOLO - Belakangan kata "Investasi" cukup santer menjadi perbincangan publik.
Kendati demikian, tak sedikit masyarakat yang masih belum paham apa itu investasi dan apa manfaatnya.
Ya, investasi adalah penanaman modal yang digunakan untuk mendapatkan sebuah keuntungan di waktu yang akan datang.
Dikutip dari laman ojk.go.id, ada dua tujuan berinvestasi yang perlu Anda tahu.
Mengamankan keuangan dari inflasi
Secara sederhana, inflasi dapat diartikan sebagai penurunan nilai mata uang. Misalnya dua puluh tahun yang lalu, uang senilai Rp100 ribu dapat dibelanjakan untuk beragam kebutuhan, namun saat ini uang dengan jumlah tersebut hanya cukup untuk membeli beberapa barang saja karena dampak kenaikan harga.
Oleh karena itu, mengalokasikan sebagian kekayaannya pada produk investasi yang memberikan imbal hasil atau return lebih tinggi dari laju inflasi dapat menjadi solusi, sehingga nilai uang yang Anda miliki tidak tergerus inflasi.
Mencapai tujuan finansial
Tujuan finansial merupakan upaya kita dalam mencapai sejumlah dana untuk memenuhi suatu kebutuhan di masa mendatang.
Tujuan finansial dapat dibedakan berdasarkan jangka waktunya, yaitu tujuan finansial jangka pendek biasanya dicapai dalam waktu kurang dari satu tahun seperti membeli laptop atau gadget baru untuk kebutuhan bekerja.
Selanjutnya adalah tujuan finansial jangka menengah yang biasanya dicapai dalam waktu satu sampai dengan lima tahun, misalnya untuk dana pendidikan, uang muka KPR, atau beribadah haji. Dan yang terakhir adalah tujuan finansial jangka panjang yang biasanya dicapai dalam waktu lebih dari lima tahun, misalnya untuk dana pensiun dan membeli rumah.
Contoh investasi jangka pendek
Bagi Anda yang tertarik untuk melakukan investasi, baiknya mempelajari dulu apa saja instrumen investasi yang bisa digunakan untuk waktu jangka pendek maupun jangka panjang.
Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang jangka waktunya kurang dari satu tahun. Sedangkan investasi jangka panjang, waktunya bisa lebih lama atau lebih dari lima tahun.
Berikut ini contoh investasi jangka pendek yang dikutip dari laman cimbniaga.co.id:
1. Reksadana
Reksadana merupakan salah satu jenis instrumen investasi jangka pendek yang dalam beberapa tahun ke belakang sedang populer digunakan.
Reksadana sendiri adalah sebuah produk investasi dalam bentuk kumpulan dana yang dikelola sebagai modal investasi untuk dikonversikan ke dalam berbagai jenis produk, seperti saham, obligasi, serta produk keuangan dan investasi lainnya.
Dana yang terkumpul tersebut dikelola oleh manajer investasi, sebuah manajemen atau lembaga profesional yang bertugas untuk mengelola kegiatan investasi Anda.
Namun jika Anda berkenan untuk melakukan investasi, reksadana pasar uang jadi salah satu jenis yang cocok untuk investasi jangka pendek
2. Deposito
Selain reksadana, instrumen investasi jangka pendek yang cukup dikenal oleh masyarakat secara luas adalah deposito.
Secara mendasar, deposito ini memiliki fungsi yang sama dengan tabungan, sebagai sarana penyimpanan dana.
Di saat Anda ingin menyimpan dana di deposito, Anda bisa memilih tenor atau jangka waktu yang perlu Anda setujui untuk bisa mengambil kembali modal investasi dan keuntungan yang akan didapatkan dari program deposito tersebut.
3. Obligasi
Obligasi juga jadi pilihan yang baik sebagai instrumen investasi jangka pendek yang bisa Anda pilih.
Obligasi adalah surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi.
Namun instrumen investasi ini juga bisa diterbitkan oleh badan usaha perseorangan. Di dalam obligasi yang diterbitkan, biasanya tercantum pernyataan bahwa setiap pembeliannya memiliki bunga yang akan berkembang dan memberi keuntungan bagi pemiliknya dalam jangka waktu tertentu.
Obligasi umumnya memiliki waktu jatuh tempo mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun. Pemegang investasi obligasi akan diberikan tanda kepemilikan berupa kupon ataupun bunga.