Bisnis.com, JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan penyebab Covid-19 varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya.
Epidemiolog sekaligus pemimpin teknis respon Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove menjelaskan apa yang membuat varian Omicron memiliki tingkat infektivitas yang tinggi.
Varian Omicron, pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada November 2021, Varian ini dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia dan membuat kasus Covid-19 kembali meroket.
Data terbaru yang dibagikan oleh WHO menunjukkan bahwa hampir 10 juta infeksi Covid-19 baru dilaporkan di seluruh dunia dalam seminggu terakhir, didorong oleh varian Omicron yang sangat menular.
Melalui laman twitter World Health Organization @WHO, Maria Van Kerkhove menjelaskan apa yang membuat varian terbaru menjadi begitu menular dan apa yang dapat dilakukan orang untuk menanggulanginya.
"Omicron ditransmisikan dengan sangat efisien antar orang karena sejumlah alasan. Pertama, mutasi yang ditemukan pada virus memungkinkannya untuk lebih mudah menempel pada sel manusia," ujar Kerkhove seperti dikutip dari India Today, Kamis (27/1/2022).
Kedua, Kerkhove mengungkapkan manusia memiliki apa yang disebut dengan immune escape. Artinya, orang dapat terinfeksi kembali baik jika mereka memiliki infeksi sebelumnya atau jika mereka telah divaksinasi.
Ketiga, hal yang yang membuat Omicron begitu mudah untuk menularkan, yaitu fakta bahwa virus bereplikasi di saluran pernapasan bagian atas. Kondisi tersebut berbeda dengan varian Delta dan varian lainnya, termasuk strain Covid-19 awal yang bereplikasi di saluran pernapasan bagian bawah, di paru-paru.
Kerkhove mencatat bahwa sejauh ini, penelitian telah menunjukkan bahwa risiko tertular penyakit parah dari Omicron cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan varian Delta.
Kendati demikian, dia mengingatkan agar warga dunia jangan jumawa. Pasalnya, penyebaran virus akan kian meningkat Ketika kita abai pada langkah-langkah seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Jumlah kasus yang saya lihat di seluruh dunia benar-benar mencengangkan. Bahkan dengan risiko rawat inap yang lebih rendah, WHO masih melihat sejumlah besar orang yang membutuhkan perawatan klinis, dan membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit dan itu akan membebani sistem," ucapnya.
Di negara-negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19, rawat inap terus meningkat sejak akhir Desember tahun lalu.
Pejabat WHO telah memperingatkan bahwa banyaknya kasus yang disebabkan oleh Omicron membebani rumah sakit.
"Sangat penting saat ini untuk meminimalkan paparan sehingga kami dapat meminimalkan jumlah kasus tersebut sehingga tidak berdampak pada beban sistem perawatan kesehatan dan sektor lainnya," tambah Kerkhove.
Penanggulangan varian Omicron cukup sederhana, yaitu vaksinasi, jaga jarak, hindari pertemuan besar.
“Patuhi semua langkah-langkah yang membuat diri Anda aman dari Omicron,” ucapnya.