Bisnis.com, JAKARTA - Tiga dosis CoronaVac memberikan perlindungan yang efektif terhadap varian Omicron, menurut sebuah penelitian terbaru.
Para peneliti yang berbasis di China ini memeriksa apakah serum dari individu yang menerima dua atau tiga dosis vaksin inaktif mampu menetralkan varian Omicron.
Untuk itu, para peneliti kemudian mengisolasi 323 antibodi monoklonal manusia (mAbs) yang berasal dari sel B memori dalam vaksin 3-dosis, setengahnya mengenali domain pengikatan reseptor (RBD) dan menunjukkan bahwa sebagian dari mereka (24/163) menetralkan semua varian SARS-CoV-2 yang menjadi perhatian (VOC), termasuk Omicron.
Selain itu, tingkat serokonversi antibodi penetral terhadap varian Omicron adalah 3,3 persen (2/60) dan 95 persen (57/60) pada sukarelawan yang divaksinasi dengan dua dan tiga dosis vaksin Covid-19 inaktif, masing-masing, menunjukkan bahwa dosis ketiga CoronaVac membantu meningkatkan antibodi penawar dalam serum.
Dibandingkan dengan tingkat antibodi penetralisir dalam serum populasi yang divaksinasi dengan dua dosis CoronaVac, tiga dosis CoronaVac menginduksi tingkat netralisasi terhadap varian Omicron, masih lebih tinggi daripada dua dosis vaksin inaktif yang diproduksi melawan Delta.
Penelitian ini telah dipublikasikan di Jurnal Nature pada 28 Januari 2022.
Dalam studi sebelumnya, mengutip Sinovac Media Event Indonesia Handout, Rabu (9/2/2022), ditemukan bahwa data dunia nyata di Brazil, Chili dan negara-negara lain menunjukkan bahwa efisiensi perlindungan dari dua dosis vaksin inaktif terhadap varian Delta lebih dari 80 persen.
Oleh karena itu, para peneliti yakin bahwa inokulasi dengan tiga dosis CoronaVac membantu memberikan perlindungan yang efektif terhadap Omicron.
Sementara itu, Sinovac Biotech Ltd, produsen vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan di dunia, kini tengah mengembangkan vaksin multivarian.
Seperti yang telah diberitakan Bisnis sebelumnya, Sinovac kini mengembangkan vaksin multivarian dengan tetap menggunakan jenis inactivated vaccine.
Presiden Sinovac Life Sciences Ltd Meng Weining mengatakan, vaksin yang dibuat untuk varian seperti Alpha, Beta, Delta dan lainnya itu kini telah tersedia. Untuk data terkait mutu produksi dan uji pada hewan juga telah tersedia.
Akan tetapi, vaksin tersebut belum melalui uji klinis, dan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Dia juga mengklaim vaksin tersebut aman digunakan untuk masyarakat. Selain itu, penyimpanannya juga cukup mudah karena tidak memerlukan kondisi suhu tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
