Bisnis.com, JAKARTA — Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular di Institut Kesehatan Nasional, telah mengeluarkan prediksi tentang penyebaran COVID-19 dan cara memeranginya menuju masa depan baru kita.
Meskipun booster telah membantu, namun demikian, Fauci berpendapat bahwa suntikan booster sebenarnya tidak diperlukan sesering yang diperkirakan di awal.
Pada bulan November, Layanan Kesehatan Nasional Inggris menjelaskan bahwa vaksin booster COVID-19 nasional diperlukan seperti suntikan flu tahunan.
Mereka akan siap dan mampu menyediakan layanan tersebut (melalui BMJ). Jerman juga siap menawarkan layanan semacam itu kepada warganya jika diperlukan. Namun demikian, Dr. Anthony Fauci tidak begitu yakin bahwa perlu melakukan hal yang sama di Amerika Serikat.
Orang yang relatif muda dan sehat tanpa kondisi kesehatan yang mendasarinya mungkin memerlukan booster hanya setiap empat atau lima tahun daripada setiap tahun. Fauci berhati-hati untuk menyoroti bahwa ini hanya untuk orang-orang yang tidak rentan terhadap efek COVID-19 yang paling serius yang diketahui.
Pernyataannya sejalan dengan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia Juni 2021, bahwa WHO menganggap booster tahunan untuk individu berisiko tinggi sebagai skenario dasar 'indikatif', dan booster setiap dua tahun untuk populasi umum.