Bisnis.com, JAKARTA – Pakar kebugaran Ade Rai mengatakan menilai Ramadan menjadi ajang bagi masyarakat untuk memperkuat iman dan melatih imun, sebab tubuh menjadi pintar dalam memilih sumber energi yang tidak melulu dari gula atau glukosa dalam tubuh.
"Puasa sangat berkah bukan saja untuk keimanan, tetapi juga keimunan kita," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (15/4/2022)
Menurut mantan atlet binaraga itu, saat puasa tubuh jadi bisa menggunakan lemak sebagai sumber energi. Hal ini dikarenakan saat 8 hingga 10 jam pertama, tubuh akan lebih dulu menggunakan makanan yang dikonsumsi saat sahur, tetapi karena puasa di Indonesia umumnya berlangsung selama 14 jam.
Oleh sebab itu, Ade mengatakan bahwa tubuh akan belajar akan menggunakan lemak sebagai sumber energi.
"Kalau di bulan Ramadhan 14 jam tidak makan, di sanalah tubuh memberikan kesempatan bagi tubuh buat istirahat dan menjadi cerdas, karena selama ini hanya bergantung pada karbohidrat," katanya
Lelaki kelahiran Bali ini juga mengungkapkan bahwa saat puasa Ramadan, selama 30 hari, 60 persen waktu setiap harinya tubuh diberikan waktu untuk beristirahat, dan tidak bekerja.
Perilaku ini akan membuat tubuh bisa mengeluarkan racun atau detoksifikasi, salah satunya mampu mengeluarkan atau memecah lemak yang selama ini tidak terolah bila tidak olahraga.
"Dengan puasa dengan penggunaan gula, perlahan tubuh pakai lemak yang dipecah jadi energi. Sehingga perlahan gambaran umumnya puasa tidak hanya berikan kesucian secara keimanan, tapi juga kesucian secara fisik," tutur Ade.