Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangka Hari Kartini, Populix, platform online survei, membagikan laporan survei terbaru yang menunjukkan sebanyak 79 persen perempuan memutuskan untuk berwirausaha. Memenuhi kebutuhan hidup hingga mengisi waktu luang menjadi alasan para perempuan dalam berwirausaha.
Survei yang berjudul The Womenpreneurial Spirit in Indonesia mencakup insights seputar landskap perempuan pelaku UMKM tanah air. Dalam hal ini, perempuan berperan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional terlihat dari jumlah tersebut.
Chief Operating Officer Populix Eileen Kamtawijoyo mengatakan survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas perempuan Indonesia pernah berwirausaha untuk mencari penghasilan tambahan.
“Terlepas dari ukuran bisnis yang dijalankan, di antara para perempuan yang disurvei, 79 persen responden mengatakan bahwa mereka pernah menjalankan usaha dengan menjual produk atau menawarkan jasa, dan mayoritas responden tersebut mengatakan akan terus menjalankan usahanya di masa depan,” ujar Eileen dalam keterangan resmi Populix, Kamis (21/4/2022).
Survei yang dilakukan secara daring dari 1.492 usia 18-55 tahun ini terdapat 941 perempuan menunjukkan bahwa alasan utama yang mendorong perempuan memutuskan untuk berwirausaha adalah menambah penghasilan pribadi (74 persen). Selain itu, para perempuan juga menjalankan usaha untuk mengisi waktu luang (47 persen), membantu perekonomian keluarga (35 persen), mencari kesenangan (25 persen), dan memanfaatkan momentum (19 persen).
Salah satunya para ibu-ibu yang memanfaatkan momen Ramadan dan lebaran dalam menjalankan usahanya. Setidaknya terdapat 43% responden perempuan yang mengatakan bahwa mereka akan memanfaatkan momentum Ramadan.
Jenis Produk dan Jasa yang Ditawarkan
Survei menunjukkan sebanyak 53 persen responden yang berwirausaha pernah menjual produk buatan orang lain dan 33 persen menjual produk buatan sendiri. Sementara 30 persen pernah menawarkan jasa, 13 persen membuat produk untuk dijual oleh orang lain, dan 10 persen bergabung menjadi anggota pemasaran bertingkat (Multi-Level Marketing/MLM).
Adapun jenis produk yang paling banyak dijual oleh responden perempuan adalah makanan, pakaian, dan kosmetik. Sementara itu, juru ketik (14 persen), joki (9 persen), endorsement (6 persen), layanan antar-jemput (6 persen), dan jasa penerjemah (3 persen) merupakan pekerjaan sampingan dan layanan jasa yang paling banyak digeluti oleh perempuan Indonesia. Perempuan tersebut menggunakan platform digital dan melakukan pemasaran secara mulut ke mulut.
Meski juga banyak yang memanfaatkan momentum, sebanyak 5 dari 10 responden perempuan masih menjalankan usaha secara aktif, dan 65 persen responden berencana untuk terus menjalankan usahanya di masa depan.
“Untuk menjaga daya saing, pelaku UMKM dituntut untuk terus beradaptasi mengikuti perkembangan digital dan permintaan pasar. Kami memiliki layanan survei self-service Poplite yang dapat digunakan para pelaku UMKM untuk mengikuti perkembangan tren pasar, bahkan melakukan inovasi produk atau jasa yang mereka tawarkan, dan mendapatkan penghasilan yang lebih maksimal,” tambah Eileen.