Foto: dok. Megamas Manado
Relationship

Pesona Megamas Manado sebagai Destinasi Wisata Kuliner

Media Digital
Rabu, 27 April 2022 - 11:16
Bagikan

Bisnis.com, MANADO - Perbedaan kultur, budaya, hingga agama menjadi corak menarik yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara sejak lama.

Perbedaan ini pula yang membuat masyarakat Manado sangat toleran dalam setiap aktivitas sosial kesehariannya Pada awal 2022, Kota Manado ditahbiskan sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia oleh Setara Institute. Ibu Kota Sulawesi Utara ini menempati urutan ketiga setelah Salatiga dan Singkawang, sebagai kota yang paling toleran di Bumi Pertiwi.

Pada aspek yang lebih luas, toleransi masyarakat di Bumi Nyiur Melambai tidak terbatas aktivitas sosial saja, tetapi juga mudah ditemukan dalam penyajian kuliner. Keberagaman agama hingga kultur budaya di Manado, seakan turut membuat sajian kuliner sangat variatif dan bisa dinikmati sesuai dengan cita rasa yang menyesuaikan dengan segmennya masing-masing.

Ini bahkan makin berwarna semenjak kehadiran kawasan terpadu Megamas Manado yang mengakomodasi berbagai pelaku usaha kuliner di kota tersebut.

Seluruh elemen masyarakat dengan latar belakang agama, suku, dan budaya bisa mencicipi kuliner pilihannya tanpa terbentur persoalan keberagaman. Untuk informasi, Kawasan Megamas Manado selain dikenal sebagai kawasan bisnis terpadu, juga populer sebagai kawasan bisnis khusus kuliner dan berbagai wisata kuliner yang disajikan. 

Pesona Megamas Manado sebagai Destinasi Wisata Kuliner

Foto: dok. Megamas Manado 

Ada berbagai macam hidangan kuliner lokal hingga mancanegara. Pengelola kawasan melakukan zonasisasi tenant dalam mengakomodasi pelaku kuliner yang memiliki sasaran konsumen khusus dengan label nonhalal serta tentunya juga untuk kuliner halal.

Hal tersebut dimaksudkan agar pengunjung kawasan bisa mendapatkan informasi kuliner yang dikehendaki, terkhusus bagi wisatawan beragama muslim yang berkunjung ke Kota Manado.

Managing Director Megasurya Nusalestari, pengelola Kawasan Megamas Manado, Irawan Handoko menjelaskan para pemilik tenant kuliner di Kawasan memiliki skala usaha yang beragam, mulai dari segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga jaringan food and beverage (F&B) turut ikut mengisi gerai Megamas Manado.

Menurut dia, keberagaman kuliner serta karakteristik pengunjung ke kawasan diyakini menjadi titik potensial, sehingga sangat prospektif untuk langkah ekspansi pelaku UMKM maupun brand kuliner multinasional. Hal itu juga menandakan bahwa Kawasan Megamas tidak saja sekadar kawasan bisnis dan investasi tetapi juga menjadi sasaran ekspansi pelaku usaha kuliner, resto, kafe, dan lainnya.

Adapun pengembangan bisnis di kawasan ini tidak hanya fokus terhadap mal, trade center, perkantoran dan pertokoan saja. Namun telah diseimbangkan dengan berbagai tenant kuliner dari makanan berala barat, asia dan lokal. Begitu juga kuliner yang sedang populer saat ini seperti hidangan ala Korean, Japanese, Chinese juga ada di Kawasan Megamas Manado.

Berbagai sajian kuliner ini pun ikut melengkapi deretan tenant makanan yang populer. Diketahui saat ini di Kawasan Megamas mulai banyak tempat makan yang menyajikan makanan asal Negeri Ginseng mulai dari makanan berat hingga kudapan.

Salah satu gerai street food Korsel yang terkenal adalah Gildak. Menu yang dihadirkan Gildak cukup beragam, mulai dari Tteokbokki, Itaewon Crispy Chicken, hingga Corn Dog. Untuk Tteokbokki, ada saus Gochujang yang menjadi favorit, Bulgogi dan Miso Soup.

Megamas Manado sendiri menjadi Kawasan Pertama yang di pilih oleh F&B Nasional Stand Alone 24 jam.

Pada 2010, McDonald di Manado Grand Opening dan memecahkan rekor Grand Opening dimana pengunjung antri 2 x 24 jam nonstop. Disusul dengan masuknya KFC, Starbucks, Burger King, Holy Wings. Selain itu, berbagai tenant yang tersedia antara lain Kopi Kenangan, Starbucks, Butter Croissant, Kurumi hingga Kopi Choeseo.

“Tentunya tenant-tenant nasional menjadi penetralisir antara makanan lokal dan juga makanan internasional yang jauh lebih umum untuk masyarakat Indonesia maupun mancanegara,” kata Irawan kepada Bisnis, belum lama ini.

Menurutnya, pemilihan makanan baik tenant nasional maupun lokal dilakukan secara selektif dan beragam. Dengan demikian, berbagai lapisan masyarakat dapat datang ke Megamas tanpa perlu lagi pergi ke tempat lain dalam menikmati beragam aneka makanan yang berbeda-beda.

Irawan menjelaskan tenant Kawasan Megamas saat ini mencapai 200 tenant kuliner baik yang berada di area outdoor kawasan maupun indoor seperti di dalam Megamall atau MTC. Kuliner lokal khas Minahasa baik yang halal maupun nonhalal mendominasi area kuliner pinggir pantai Kawasan.

Sepanjang 1,5 km panjang Kawasan, setiap 10 meternya terdapat tempat kuliner dimana area di zonasi untuk makanan halal dan nonhalal. Tujuannya agar pengunjung dari luar daerah pun tidak perlu lagi ke Tomohon, Tondano, Minahasa untuk menikmati makanan khas daerah tersebut. Semua telah tersedia berbagai ragam pilihan di Kawasan Megamas.

“Kami memiliki area yang memang khusus menjual makanan halal bagi muslim. Juga setiap bulan suci Ramadan kami menyelenggarakan Festival Ramadan Kuliner yang berlangsung di 2 titik selama sebulan lamanya demi menyambut dan mendukung masyarakat muslim Manado,” jelasnya.

Selain tenant makanan, beberapa kafe pun tersedia di kawasan tersebut. Beberapa kafe lokal tetapi pelayanan dan sajiannya sangat bagus seperti di kota besar lainnya, seperti Holy Wings, Beer Palace, O’Reylies hingga Double O. Adapun kafe di seputaran Kawasan Megamas ini ada yang buka mulai dari sore hingga malam hari.

DUKUNGAN BAGI UMKM

Director of Operations Megassurya Nusalestari Amelia Tungka menambahkan, selain brand nasional serta jaringan F&B multinasional yang membuka gerai, pihaknya juga memfasilitasi secara khusus pada pelaku UMKM kuliner lokal yang beroperasi dalam Kawasan.

“Bahkan kami menyiapkan corner khusus UMKM di Megamall yang sepenuhnya kami support melalui Megamall dengan kerja sama lintas stakeholder yang ada di Manado,” tuturnya.

Beragamnya pelaku usaha yang beroperasi di Megamas Manado membuat kawasan ini senantiasa menjadi titik utama dalam setiap perencanaan event.

Hal ini membuat titik keramaian di Megamas dan telah menjadi destinasi kunjungan utama di Sulawesi Utara. Adapun, untuk kolaborasi dengan pemerintah daerah, lanjutnya, sudah terjalin sangat baik terutama pada pelaksanaan aktivitas event dengan pelibatan institusi dari lingkup pemda setempat.

“Kawasan Megamas selalu dijadikan pilihan utama bagi pemda dalam melaksanakan event-event yang skalanya nasional maupun internasional. Kita memiliki infrastruktur, sarana penunjang yang lengkap dan pilihan kuliner yang sangat variatif, sehingga itu jadi pertimbangan dijadikannya titik pelaksanaan event,” katanya.

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Rekomendasi Kami