Pantai Kuta di Badung, Bali, tampak lengang saat pandemi Covid-19./Antara
Travel

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari Kabar Baik Pariwisata hingga Aviasi Terbang Tinggi

M. Syahran W. Lubis
Kamis, 19 Mei 2022 - 09:17
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis pariwisata diprediksi bangkit kembali setelah peerintah merelaksasi syarat perjalanan. Berita itu menjadi salah satu dari lima berita pilihan Bisnisindonesia.id sepanjang Rabu (18/05/2022).

Selain itu, terdapat informasi mengenai geliat bisnis ritel selepas Lebaran, perkembangan tingginya harga batu bara, jurus pemerintah menangkal tekanan di pasar surat utang negara, dan tanda-tanda menggembirakan bisnis aviasi.

Selain itu, terdapat beragam kabar yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji di meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut ini adalah intisari dari setiap berita pilihan:.

1. Pariwisata RI Setelah Relaksasi Aturan Perjalanan

Pemerintah memberikan relaksasi syarat perjalanan bagi pelaku perjalanan dalam dan luar negeri. Salah satu poin penting SE Satgas Covid-19 No 18-19/2022 adalah pembebasan syarat negatif Covid-19 bagi pelaku pelaku perjalanan yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua maupun ketiga.

Kebijakan ini memberikan kabar baik bagi industri pariwisata, karena selama ini syarat perjalanan menjadi salah satu penghambat bagi turis untuk berwisata.

Sebelum aturan baru terbit, penerima dosis kedua masih diwajibkan untuk menunjukan bukti negatif Covid-19 lewat rapid test antigen. Sedangkan, penerima dosis pertama diharuskan menunjukan surat negatif Covid-19 melalui tes RT-PCR.

2. Mendongkrak Pertumbuhan Ritel Setelah Lebaran

Industri ritel berusaha bangkit sepanjang 2022 seiring dengan pemulihan ekonomi di sejumlah sektor. Gairah bisnis ini ikut ditopang oleh meningkatnya kinerja penjualan eceran pasca-Idulfitri.

Bank Indonesia memprakirakan kinerja penjualan eceran pada April meningkat. Proyeksi ini didasari oleh indeks penjualan rill (IPR) bulan lalu sebesar 219,3 poin atau tumbuh 6,8 persen secara bulanan.

Situasi bisnis ritel dapat dilihat dari kinerja penjualan eceran tersebut. Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, sejalan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.

3. Harga Emas Hitam Tinggi, Saham Jagoan Emiten Batu Bara?

Gejolak harga komoditas terjadi sejak konflik antara Rusia dan Ukraina dimulai pada awal Maret 2022. Sejak saat itu hingga awal Mei 2022, harga komoditas masih tetap tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk komoditas emas hitam batu bara.

Tingginya harga komoditas menyusul larangan  impor batu bara Rusia oleh beberapa negara, seperti Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, dan Jepang. Sanksi ini berdampak besar bagi negara-negara Eropa yang selama ini mengandalkan batu bara Rusia.

Aktivitas ekonomi pascapandemi dan perang di Ukraina telah meningkatkan permintaan batu bara. Terlebih, negara-negara seperti Jepang yang telah melarang impor bahan bakar dari Rusia, semakin memperketat pasokan dan mendorong harga lebih tinggi.

4. Menanti Jurus Pemerintah Tangkal Tekanan di Pasar SUN

Pasar surat utang negara (SUN) Indonesia mengalami tekanan yang cukup berat akibat kenaikan suku bunga global yang dipicu oleh kebijakan pengetatan moneter the Fed. Namun, tekanan yang dialami Indonesia masih relatif lebih baik ketimbang sejumlah negara berkembang lain.

Pemerintah pun dinilai masih dapat menerapkan sejumlah strategi untuk meminimalisasi potensi risiko akibat tren ini.

Berdasarkan data World Government Bonds, yield SUN Indonesia tenor 10 tahun sudah ada di level 7,455 persen per Rabu (18/05/2022). Yield mengalami lonjakan pesat sejak The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya sebesar 50 bps ketika pasar Indonesia sedang libur Lebaran.

5. Kepak Sayap Industri Aviasi, Bakal Terbang Tinggi?

Sepanjang pandemi Covid-19, industri penerbangan dalam negeri memang meringis bukan main. Namun, selama Lebaran hingga setelahnya, jumlah penumpang mulai menunjukkan tanda-tanda menggembirakan.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari Kabar Baik Pariwisata hingga Aviasi Terbang Tinggi

Sejumlah penumpang pesawat berjalan setibanya di Terminal 2 Kedatangan Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. — Antara

Di Bandara Soekarno-Hatta, misalnya, keramaian calon penumpang nyaris seperti prapandemi Covid-19. Tingkat arus penumpang setelah Idulfitri mencapai 95 persen dari masa normal sebelum virus Corona menyebar. Biasanya, Bandara tersibuk di Republik itu menangani 1.200 pergerakan pesawat per hari sebelum pandemi.

Peningkatan ini sudah terjadi sejak H-3 Lebaran. Lalu lintas pesawat bahkan tidak turun dari level 1.070 pergerakan per hari.

Selamat membaca!

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro