Anak Sakit/boldsky.com
Health

Kenali Penyakit Tangan, Kaki, Mulut atau HFMD pada Anak, Gejala dan Pencegahannya

Intan Riskina Ichsan
Kamis, 16 Juni 2022 - 15:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — HFMD kepanjangannya hand, foot, and mouth disease. Meskipun hanya tiga tempat yang disebutkan, kelainan kulit yang timbul bisa terlihat sampai ke selangkangan dan bagian tubuh lain (siku, lutut, bahkan sekitar tengkuk). Umumnya ringan dan sembuh sendiri.

Dr. Arifianto, Sp.A(K) melalui akun Twitter @dokterapin, menjelaskan mengenai HFMD pada anak. Penyebabnya adalah infeksi virus keluarga Enterovirus, tersering Coxsackie virus. Infeksi virus pastinya tidak butuh antibiotik.

HFMD sembuh sendiri, tanpa perlu antivirus atau apapun. Virus menyebar lewat bersin, percikan ludah, atau tangan yg menyentuh objek terkontaminasi

Maka hindari penggunaan gelas/alat makan dan sikat gigi bersama, serta kontak dengan tinja anak yang mengandung virus. Selalu cuci tangan setelah menceboki anak, begitu juga anak yang harus selalu mencuci tangan setelah BAB

Coxsackie virus ada di bintil/lenting di lapisan dalam mulut dan permukaan kulit lainnya, dan di dalam saluran cerna. Penularan termudah di tempat-tempat yang padat penduduk anaknya seperti Daycare, TK, SD, dan tempat bermain (playground) di mal. Wajar pasca lebaran terjadi "ledakan" kasus.

Gejala awal bisa disertai demam (tidak selalu), lalu muncul bintil/lenting yg makin banyak di sekitar mulut dan rongganya, telapak tangan, telapak kaki, siku, lutut, sampai sekitar kemaluan dan lipat paha. Bintil dan lenting bisa menyebar sampai 7 hari, lalu perlahan menghilang.

Bedakan dengan cacar air alias varisela. Cacar air menyebar hingga ke wajah dan kulit kepala, lalu punggung dan dada. HFMD tidak seluas ini penyebarannya. Kalaupun varisela, sama-sama tidak perlu obat, karena virus yang akan sembuh sendiri. Usia rentan < 10 tahun sehingga pada orang dewasa sangat jarang terjadi.

Obatnya adalah dengan banyak minum agar tidak dehidrasi. Boleh berikan es krim atau minuman dingin agar lebih nyaman. Demam dan nyeri sendi sesaat bisa diredakan dengan parasetamol namun inipun tidak harus dan cobalah lebih fokus pada isolasi anaknya.

Untuk mencegah penularan makin luas, isolasi anak sampai 10-14 hari.  Hampir tidak ada komplikasi, meskipun kepustakaan mencatat risiko meningitis/ ensefalitis yang sangat rendah. Prinsipnya sama dengan semua penyakit: amati ada/tidaknya kegawatan.

Sampai saat ini belum ada vaksinnya. Meskipun kadang tampak "menyeramkan" tapi jangan panik dan tetap menjaga kesehatan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro