Bisnis.com, JAKARTA — Gangguan saraf wajah dapat terjadi karena sisa dari infeksi virus varicella zooster.
Gejala sisa yang terjadi biasanya ditandai dengan rasa nyeri yang hilang timbul, atau gerakan-gerakan tertentu yang tak terkendali.
Bila rasa nyeri ini ringan dan gerakan itu tidak menganggu, biasanya tidak dipermasalahkan oleh penderitanya. Jadi ini sifatnya kronis dan jangka panjang. Bukan yang sifatnya mendadak atau efek jangka pendek.
Ahli patologi Tonang Dwi Ardyanto melalui akun Facebook pribadinya menjelaskan proses gangguan saraf wajah yang bisa terjadi. Bagi yang merasakan hal tersebut, artinya saat dulu pernah terinfeksi virus varicella zooster kemudian sembuh, tapi masih ada sisa gangguan saraf di wajah.
Hal ini terjadi karena virusnya masih ada yang "bersembunyi" di pangkal saraf wajah tersebut. Suatu ketika, virus itu kembali aktif bila mampu menembus pertahanan imun seseorang.
Terkait vaksinasi covid, yang pernah dilaporkan adalah data dari FDA Amerika tentang timbulnya GBS (Sindrom Guillain-Barre). GBS merupakan penyakit autoimun yang artinya kerusakan selubung tersebut disebabkan oleh komponen sistem imun tubuh pengidap. Hal ini sering kali dipicu oleh infeksi oleh bakteri atau virus.
Risiko terjadinya GBS paska vaksinasi itu tidak hanya terjadi setelah adanya vaksin covid. Pada dasarnya, stimulasi terhadap sistem imun bisa memicu terjadinya GBS bagi sebagian orang. Stimulasi imun itu termasuk pemberian vaksin. Hubungan antara vaksin dan terjadinya GBS adalah temporer yaitu hanya selama stimulasi imunologis saja. Belum didapatkan bukti hubungan kausatif atau sebab-akibat.
Sayangnya, tidak mudah menyeleksi atau mengidentifikasi siapa yang termasuk berisiko mengalami GBS akibat stimulasi imunologis tersebut. Maka yang dikedepankan adalah kewaspadaan. Misalnya pada screening sebelum vaksinasi, bila ada riwayat alergi, mudah timbul gatal-gatal, kemerahan di kulit apalagi sampai sesak nafas setelah mendapat suntikan (baik obat atau vaksin), maka harus disampaikan kepada petugas.
Bedakan antara alergi makanan dengan intoleransi makanan. Jika makan kemudian muntah-muntah atau diare, ini biasanya karena intolentasi. Tapi bila sampai timbul gejala-gejala seperti penjelasan sebelumnya, maka mengarah ke alergi makanan.
Orang yang sensitif dan mudah terpicu GBS, berisiko lebih tinggi jika sampai terinfeksi covid. Hal ini dikarenakan imunologis akibat terinfeksi covid lebih kuat daripada vaksinasi. Maka secara rasional, vaksinasi secara hati-hati apalagi jika memiliki riwayat alergi spesifik.