Bisnis.com, SOLO - Taman Balekambang Solo akan kembali direvitalisasi. Proyek ini pun sudah masuk tahap pengerjaan.
Revitalisasi taman di tengah Kota Solo ini pun disebut memakan biaya Rp198 miliar. Taman ini pun digadang-gadang menjadi yang paling mewah se-Asia Tenggara.
Kepala UPT Kawasan Wisata Taman Balekambang Sumeh mengatakan, biaya pemeliharaan taman ini diperkirakan mencapai Rp2,4 miliar per tahun.
Menurut Sumeh, desain proyek revitalisasi Taman Balekambang menggabungkan unsur seni dan budaya, taman outdoor, serta pusat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan produk unggulan Kota Solo.
Taman Balekambang bakal dilengkapi amphitheater atau gelanggang terbuka untuk pertunjukan hiburan dan seni. Amphitheater itu terkoneksi dengan gedung kesenian di dalam area taman.
Di atas taman, bakal dibangun jalan untuk pengunjung agar bisa menikmati pesona taman dari sudut pandang berbeda. Pengunjung bisa berjalan kaki menyusuri jalan yang menghubungkan sisi timur dengan sisi barat.
Sejarah
Taman Balekambang Solo dibangun pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunagoro VIII (1916-1944) pada 26 Oktober 1921.
Taman ini dibangun sebagai wujud kasih sayang KGPAA Mangkunagoro VII kepada kedua putrinya yakni GRAy Partini dan GRAy Partinah.
Di dalam taman ini pun dibangun patung GRay Partini dan GRay Partinah, sebagai simbol keraton.
Dulu, taman ini tertutup dan hanya diperuntukkan untuk keluarga kerajaan saja. Namun pada 1944, Mangkunegara 8 memerintahkan taman ini dibuka untuk umum.
Nama Balekambang pun diambil dari Balai Apung yang terlihat seperti tempat yang mengambang di air. Balekambang berasal dari bale atau balai yang artinya kemambang atau terapung.