Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Begini Cara Menjaga Kesehatan dan Kepadatan Tulang

Menjaga kesehatan tulang sedini mungkin sangat penting sehingga dapat bekerja dengan produktif dan tetap aktif menikmati masa tua.
Dewi Andriani
Dewi Andriani - Bisnis.com 30 Juli 2022  |  11:38 WIB
Begini Cara Menjaga Kesehatan dan Kepadatan Tulang
Pengeroposan tulang (osteoporosis) - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak dua tahun terakhir ini membuat banyak orang harus di rumah saja.

Tak sedikit di antaranya menjadi kurang bergerak dan beraktivitas sehingga berisiko membuat kesehatan tulang mengalami kemunduran. Padahal, tulang butuh banyak tekanan dengan berbagai aktivitas gerak agar tulang menjadi padat dan kuat.

Sebetulnya, tanpa pandemi pun, kesehatan tulang akan menurun secara fisiologis seiring bertambahnya usia. Maka penting menjaga kesehatan tulang sedini mungkin sehingga dapat bekerja dengan produktif dan tetap aktif menikmati masa tua.

Permasalahan tulang ini bersifat  silent disease, yang bila dibiarkan dapat menimbulkan risiko di kemudian hari.

Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Isa An Nagib menjelaskan bahwa pada usia 0 hingga 30 tahun, tulang mengalami deposisi atau lebih banyak pembentukan dibandingkan resorption atau pembongkaran. Namun di atas usia tersebut, secara fisiologis tulang akan mengalami degenerasi dan terjadi lebih banyak pembongkaran.

"Kondisi seperti itu apabila terus menerus dibiarkan akan membuat kondisi tulang tidak baik. Tulang jadi rentan patah, bahkan hanya kepeleset saja bisa membuat tulang jadi patah. Keadaan seperti ini tidak boleh dibiarkan karena akan membuat kualitas hidup menjadi berkurang," jelas Isa, dikutip Sabtu (30/7/2022).

Dokter yang juga menjabat sebagai Direktur Utama di RS Siaga Raya ini mengatakan untuk memperbaikinya tidak hanya biaya, tapi dia harus melewati operasi yang berisiko dan masa pemulihan juga akan memakan waktu lama

"Suplemen atau asupan yang bisa memberikan’ isi’ bagi tulang sangat diperlukan sehingga kondisi kesehatan tulang kita tidak cenderung tergerus terus. Bila kondisinya sudah semakin parah, maka  diperlukan  treatment lain yaitu dengan pengobatan. Ini terjadi jika kondisi tulang mengalami osteopenia atau osteoporosis," terangnya.

Menurutnya, dosis harian kalsium berbeda jumlahnya berdasarkan umur. Usia 1-3 tahun hanya membutuhkan 700 mg kalsium per harinya, sedangkan di usia 4-8 tahun akan meningkat menjadi 1.000 mg per hari, dan 1.300 mg per hari pada usia 9-18 tahun. Dosis 1.300 mg per hari ini juga diperlukan pada seorang wanita saat hamil. 

"Kita tidak bisa memastikan apakah dari makanan, susu, dan sebagainya bisa mendapatkan kalsium dengan kadar sebesar itu," ujarnya.

Menurutnya, suplemen sama seperti makanan dalam bentuk yang berbeda, maka dia menyarankan untuk mengonsumsi suplemen tulang, sebagai tambahan dari makanan atau susu yang dikonsumsi.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kesehatan tulang
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho
back to top To top