Benarkah Vape jadi Solusi Berhenti Merokok? Ini Faktanya. Ilustrasi rokok vape elektronik./Bisnis-Abdullah Azzam
Health

Benarkah Vape jadi Solusi Berhenti Merokok? Ini Faktanya

Widya Islamiati
Sabtu, 14 Januari 2023 - 18:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Anggapan memilih rokok elektronik (e-cigarette) atau lebih dikenal pula dengan sebutan vape untuk berhenti dari kecanduan merokok ternyata salah kaprah secara medis.

Dokter spesialis paru, Erlina Burhan menyebut rokok elektrik merupakan sebuah inovasi yang diperuntukkan bagi orang-orang yang ingin berhenti merokok dengan menggunakan rokok konvensional. 

Menurutnya, rokok elektrik dalam hal ini digunakan sebagai media transisi karena kandungan zat adiktifnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.

“Tapi pada kenyataannya justru banyak gagalnya, orang malah merasa kecanduan juga, dan bahkan justru lebih sering menghisapnya, sebagian bahkan tidak bisa meninggalkan rokok konvensional, malah pake dua duanya,” kata dr. Erlina dalam konferensi pers virtual Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pada Sabtu (14/1/2023).

Erlina membenarkan jika kandungan zat adiktif dalam rokok elektrik lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional. Namun, hal ini menurutnya justru membuat banyak orang menjadi lalai dan intensitas penggunaannya menjadi lebih banyak daripada rokok biasa.

Dalam kandungan cairan isi ulang rokok elektrik atau cartridge, dr Erlina menjelaskan, mengandung empat campuran berupa nikotin, propylene glycol, gliserin serta flavoring. 

Kadar nikotin dalam catridge sendiri bervariasi, mulai dari 14,8 hingga 87,2 mg/ml cairan. Sementara itu, Food and Drug Administration (FDA) menyebut kandungan nikotin rokok elektrik berkisar antara 26,8 hingga 43,2 ug/100 ml puff.

Ditambah, dalam rokok elektrik juga ada bahan lain yang bersifat toksik dan karsinogenik, seperti logam, formaldehyde, nitrosamine (TSNa), silikat dan nanopartikel serta particular matter (PM).

Erlina menerangkan, dalam 30 hisapan rokok elektrik dapat mengandung jumlah nikotin yang sama dengan membakar satu batang rokok konvensional.

“Tadi ada kan salah satu penelitian menyebutkan jika menghisap sama dengan 30 hisapan vape, jumlah nikotin yang dihantarkan dalam tubuh itu sama jumlahnya dengan satu batang rokok,” terang dr. Erlina.

Dengan demikian, jika penggunaannya dalam intensitas yang sering, bahaya yang mengintai tubuh tidak akan jauh berbeda dengan bahaya yang ditimbulkan oleh rokok konvensional. 

“Kalo kebanyakan efeknya persis sama dengan rokok konvensional. Jadi sama sama bahaya ya,” pungkasnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro