Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis panduan bertahan dari bencana nuklir.
Panduan itu dirilis beberapa jam setelah Uni Eropa memperingatkan bahwa Rusia "sedang berperang dengan Barat".
Dalam panduan itu diantaranya adalah daftar obat-obatan yang harus ditimbun oleh negara-negara untuk “darurat radiologis atau nuklir”.
WHO juga membagikan bagaimana kiat penimbunan yang dapat “mencegah atau mengurangi paparan radiasi”.
Dr Maria Neira, asisten direktur jenderal WHO menyebutkan negara terancama radiasi nuklir perlu membuat skema perawatan untuk radiasi dan paparan nuklir.
“Sangat penting bahwa pemerintah siap untuk melindungi kesehatan populasi dan segera menanggapi keadaan darurat,” ujarnya.
Dokumen panduan itu muncul ketika Stefano Sannino, sekretaris jenderal Layanan Aksi Eksternal Eropa Uni Eropa, mengumumkan bahwa Rusia telah mengalihkan fokus invasi Ukraina.
Dia mengatakan bahwa Vladimir Putin telah beralih dari konsep operasi khusus ke konsep perang melawan NATO dan Barat.
Sanrino juga membela keputusan Jerman dan AS mengirim tank canggih ke Ukraina.
Menurutnya, UE tidak ingin meningkatkan permusuhan tetapi hanya memberikan kemungkinan untuk menyelamatkan nyawa dan membiarkan Ukraina bertahan dari serangan biadab tersebut.
Sekutu Barat telah mengirimkan sekitar 150 tank ke Ukraina, untuk mengurangi korban dan membantu memulihkan pasokan amunisi yang semakin menipis.
Kremlin menggambarkan ini sebagai bukti meningkatnya “keterlibatan langsung” Amerika Serikat dan Eropa dalam perang berusia 11 bulan, meskipun anggapan itu telah disangkal AS dan Eropa.