Bisnis.com, JAKARTA – Lee Soo Man pendiri SM Entertaiment menjual sahamnya kepada Hybe Labels sebanyak 14,8 persen yang menjadikan Hybe pemegang saham terbesar SM Entertainment.
Dilansir dari Soompi, Senin (13/2/2023), Hybe resmi mengakuisisi saham SM Entertainment sebanyak 14,8 persen seharga 422,8 miliar won (sekitar US$334,3 Juta) pada tanggal 10 Februari 2023. Sebelumnya, Lee Soo Man adalah pemegang saham terbesar perusahaan SM Entertainment sebelum kesepakatan dibuat.
CEO SM Entertainment, Lee Sung Soo (Keponakan dari pendiri SM Lee Soo Man) dan COO Tak Young Jun mengumumkan visi mereka “SM 3.0” yang baru direstrukturisasi yang melibatkan pemutusan hubungan antara produser lama SM Entertainment Lee Soo Man.
Setelah memutuskan hubungan dengan Lee Soo Man, Kakao yang merupakan perusahaan hiburan, media massa dan penerbitan di korea mengakuisisi sahamnya di perusahaan SM Entertainment.
Diketahui bahwa Kakao telah mengakuisisi 9,05 persen saham perusahaan K-pop SM Entertainment yang didirikan oleh Lee Soo Man. Lee Soo Man menyatakan bahwa dia akan mengambil tindakan hukum terhadap SM Entertainment karena melanggar Undang-Undang Komersial dengan secara illegal menerbitkan saham baru perusahaan dan obligasi konversi tanpa persetujuan dari pemegang saham utama (Lee Soo Man) selama sengketa manajemen.
Kakao mengambil tindakan ilegal untuk saham perusahaannya pada fase baru ‘SM 3.0’ membuat Lee Soo Man tak berdaya, terjebak dalam masalah akar dan yang terbaik yang bisa dilakukan dengan meminta bantuan SOS ke Hybe.
Lee Soo Man membutuhkan bantuan dan menjualkan saham SM Entertainment kepada Hybe selaku perusahaan yang menaungi superstar BTS ikut membeli saham SM Entertainment yang ditawarkan oleh Lee Soo Man. Bang Si-Hyuk yang merupakan pendiri Hybe menerima tawaran Lee Soo Man dengan membeli saham SM Entertainment seharga 422,8 Miliar won (sekitar $334,3 Juta).
Di luar kesepakatannya dengan Lee Soo Man, Hybe juga telah mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi saham tambahan SM Entertainment dari pemegang saham minoritas, yang selanjutnya akan meningkatkan kepemilikan di perusahaan tersebut.
