Bisnis.com, SOLO - Jembatan kaca Bromo mendadak menjadi sorotan setelah beredarnya video Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terpeleset saat melewatinya pada beberapa waktu yang lalu.
Menjajal jembatan kaca tersebut, Khofifah terjatuh karena kondisi lantai yang licin akibat guyuran air hujan. Sempat terjatuh, Khofifah tetap memuji pembangunan jembatan kaca yang menyuguhkan pemandangan Gunung Bromo tersebut.
"Jembatan kaca ini merupakan karya putra putri anak bangsa yang dikomandani oleh Kementrian PUPR yang bisa tetap mempertahankan keindahan Gunung Bromo sekaligus tetap bisa mempertahankan daya dukung alam dan daya dukung lingkungan," ucapnya dalam keterangan resmi.
Setelah kejadian tersebut, sang gubernur pun dinyatakan baik-baik saja tanpa cedera. Ia pun langsung melakukan aktivitas pemerintahan seperti biasa.
Untuk diketahui, jembatan kaca tersebut diberi nama Jembatan Kaca Seruni Point yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Melansir akun resmi Instagram Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, jembatan tersebut membutuhkan dana Rp 15 miliar dan menggunakan anggaran tahun 2021 dan tahun 2022.
Diklaim Aman
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan bahwa jembatan kaca tersebut aman dilewati. Meskipun memang kondisinya licin karena masih ada sisa air hujan.
Di sisi lain, pihak Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Kementerian PUPR telah melakukan uji beban (loading test) pada Jembatan Kaca Seruni Point.
Uji beban dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen untuk mendapatkan data performa struktur dan kawat-kawat baja pada jembatan.
Salah satu instrumen yang digunakan, yaitu Total Station (TS) untuk mengukur displacement atau pergeseran titik ukur saat jembatan dilewati beban manusia.
Adapun pengetesan kekuatan kaca telah dilakukan uji laboratorium milik BGTS di Bandung, Jawa Barat.
Kaca laminated tempered yang digunakan telah diuji di laboratorium dan hasilnya diklaim sangat kuat. Kemudian apabila terjadi kerusakan, kaca tidak akan langsung pecah berkeping-keping, namun akan berbentuk kubus-kubus kaca.
PUPR juga mengatakan bahwa jembatan kaca dilengkapi akses jalur penyelamatan sebagai antisipasi kaca yang licin dan jalur evakuasi.
Pemeliharaan jembatan akan dilakukan sementara oleh Ditjen Bina Marga dan kemudian diserahterimakan kepada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) selaku pengelola tempat wisata.
