Bisnis.com, JAKARTA - XBB.1.16 yang dijuluki sebagai ‘Arcturus’ merupakan varian terbaru dari Covid-19. Sub-varian Omicron ini ditemukan di berbagai negara termasuk India. Kasus Covid-19 di India dilaporkan melonjak naik karena varian ini.
Dilansir dari BBC, banyak kota di India mengalami peningkatan kasus yang tajam dalam beberapa pekan terakhir. Menurut data pemerintah, India mencatat ada hampir 6.000 kasus baru pada hari Minggu dan jumlah kasus aktifnya adalah 35.000 kasus. Kasus Covid-19 yang meningkat adalah kasus pada anak di bawah 12 tahun. Namun, lonjakan kasus tersebut tidak menyebabkan peningkatan rawat inap. Naiknya jumlah kasus Covid-19 ini pun membuat India mewajibkan pemakaian masker lagi.
Melansir Fortune, XBB.1.16 atau Arcturus ini merupakan rekombinan dari dua keturunan BA.2 yang disebut ‘stealth Omicron’. Sebuah studi pracetak yang diperbarui dari para ilmuwan di Universitas Tokyo menunjukkan bahwa virus tersebut menyebar sekitar 1,17 hingga 1,27 kali lebih efisien daripada XBB.1 dan XBB.1.15 atau dikenal sebagai ‘Kraken’ yang saat ini mendominasi kasus di Amerika Serikat,
Peneliti menuliskan bahwa peningkatan kemampuan Arcturus untuk melampaui varian lain menunjukkan bahwa varian ini akan menyebar ke seluruh dunia dalam waktu dekat. Mereka juga menambahkan bahwa varian tersebut sangat resisten terhadap antibodi dari berbagai varian Covid-19, termasuk "stealth Omicron" BA.2 dan BA.5, yang melonjak secara global tahun lalu. Artinya, kasus Covid-19 dapat meningkat di daerah yang baru-baru ini mengalami peningkatan infeksi COVID, terutama jika infeksi tersebut berasal dari BA.2, BA.5, atau turunannya.
Melansir dari India Times, Arcturus varian ini menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Namun, orang yang terpapar varian virus ini dapat dirawat dan dikelola di rumah. Kepala Perawatan Kritis dan Pulmonologi Rumah Sakit CK Birla Kuldeep Grover mengatakan bahwa gejala dari varian Arcturus sebagian besar mirip flu ringan. Sebagian orang mungkin mengalami gejala pada saluran pernapasan.
Berikut gejala-gejala yang harus diperhatikan sehingga dapat melakukan tes Covid-19 jika mengalaminya.
1. Anak-anak:
- Suhu badan tinggi
- Pilek
- Batuk
- Diare yang tidak bernanah
- Konjungtivitis gatal
- Mata lengket
2. Orang dewasa:
- Pilek
- Sakit tenggorokan bagian atas
- Demam yang meningkat perlahan selama satu atau dua hari
- Kehilangan penciuman
- Batuk parah
- Bronkitis
Orang yang telah divaksinasi dan terpapar infeksi alami selama pandemi Covid-19 mengembangkan kekebalan yang kuat terhadap virus yang disebut kekebalan hibrida. Menurut Dr. Grover, dalam kekebalan hibrida, tubuh mengembangkan antibodi yang melawan mutasi virus. Hal ini dapat dilihat dalam kasus Covid-19 yang meningkat, tetapi jumlah rawat inap tidak melonjak naik.
Walaupun memiliki kekebalan hibrida, masyarakat tetap disarankan untuk mengikuti protokol terkait Covid-19, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari pertemuan sosial untuk mencegah penyebaran virus apa pun. Orang dengan gejala seperti batuk dan pilek sebaiknya menghindari pertemuan dengan orang lain.