Bisnis.com, JAKARTA - Dokter Spesialis Bedah Saraf, Zainal Muttaqin diberhentikan sebagai dokter mitra RSUP Dr. Kariadi Semarang. Pemberhentian tersebut diduga karena sering kritik Menkes melalui tulisannya dan kritik terkait Rancangan Undang-Undang Kesehatan.
Hal tersebut ramai diperbincangkan di media sosial yang menyampaikan pendapatnya akan pemecatan dari Zainal Muttaqin ini. Adapun tagar #SaveZainalMuttaqin dalam media sosial Twitter sebagai bentuk kekecewaan akan pemecatan Zainal Muttaqin.
“Kekuasaan yang arogan memecat profesor bedah saraf karena kritis. Alih-alih gentar, yang bersangkutan berkata: itu tidak ada apa-apanya dibanding integritas,” tulis dalam akun Twitter @berlianidris, dikutip Jumat (21/4/2023). Dia juga menambahkan bahwa dengan adanya hal ini yang paling dirugikan adalah rakyat karena hanya ada sekitar 460 dokter saraf di Indonesia.
“Beliau adalah guru kami, punya dedikasi yang luar biasa… Punya keahlian khusus dan satu-satu yang diakui dunia internasional… rezim anti kritik demi meloloskan RUU Omnibus Law tentang kesehatan sampai berbuat dzalim sama beliau… Kami tidak akan diam… hanya satu kata LAWAN,” tulis dalam akun Twitter @JantuGPiisanG, dikutip Jumat (21/4/2023).
“Di malam-malam terakhir Ramadan ini saya berdoa mudah-mudahan tindakan-tindakan represif seperti ini tidak berlanjut yang akan memperkeruh keadaan dan yang akan dirugikan adalah pasien2 dan peserta didik beliau dan masyarakat pada umumnya,” tulis Ari Fahrial Syam melalui akun Instagram @dokterari, dikutip Jumat (21/4/2023).
Adapun Nirwan Satria yang merupakan dokter Spesialis Anestesiologi menyampaikan pendapat melalui akun Twitter @nirwan_anestesi bahwa pemberhentian Zainal Muttaqin tak hanya berdampak bagi pasien, tetapi juga dunia pendidikan kedokteran yang rugi karena Zainal Muttaqin merupakan profesor dengan keahlian yang langka.
Adapun Zaenal Muttaqin yang membenarkan mengenai pemberhentian dirinya sebagai dokter mitra di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Ada tertulis surat resmi pemberhentiannya dari Kementerian Kesehatan RI yang mana tertulis bahwa pemberhentiannya terhitung sejak tanggal 6 April 2023.
Zainal Muttaqin merupakan seorang Dokter Spesialis Bedah Saraf yang sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan Spesialis Bedah Saraf di Universitas Hiroshima. Dia juga tergabung dalam Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).