Bisnis.com, JAKARTA - Pada momen Lebaran, banyak orang yang akan memanfaatkan waktu tersebut untuk mudik ke kampung halaman. Mudik Lebaran pun biasanya akan memakan waktu yang panjang bagi mereka yang mungkin jarang pulang ke rumahnya.
Tak jarang di momen mudik ini membuat para ibu di rumah merasa kewalahan karena ditinggal mudik oleh Asisten Rumah Tangga (ART). Menyewa ART perlu merogoh kocek yang tidaklah sedikit. Namun, ada solusi yang dapat dilakukan bersama keluarga dibanding menyewa ART infal.
Saat Lebaran, banyak orang yang menggunakan jatah cuti bersama untuk mudik atau bahkan tetap di rumah saja. Tak perlu khawatir bagi Anda yang ditinggal mudik oleh ART.
Ini tips berbagi pekerjaan rumah tangga bagi Anda yang ditinggal mudik oleh ART:
1. Libatkan Seluruh Anggota Keluarga
Pekerjaan rumah tangga bukan hanya tugas perempuan saja. Untuk itu, Anda dapat melibatkan seluruh anggota keluarga agar lebih cepat selesai. Selain meminta bantuan pasangan, Anda juga dapat melibatkan anak-anak dengan pekerjaan yang sesuai dengan usia mereka.
Anda dapat meminta anak yang masih kecil untuk mengambil mainan, mengatur meja makan, dan menyortir serta melipat cucian, sedangkan untuk anak yang sudah lebih besar, Anda dapat memintanya untuk memberi makan hewan peliharaan, membantu menyiapkan makanan, menyiram tanaman, dan lain sebagainya.
2. Jadikan kegiatan bersih-bersih menyenangkan
Alasan kita semua takut melakukan pekerjaan rumah tangga adalah karena pekerjaan itu membosankan. Untuk itu, Anda perlu membuat suasana bersih-bersih terasa menyenangkan. Misalnya seperti saat Anda memasak dan anak Anda mencuci piring, Anda dapat menjadikan kegiatan tersebut sebagai sesi mendongeng atau bercerita agar tidak bosan dan justru dapat mendekatkan hubungan antara Anda dan anak Anda.
3. Buatlah jadwal
Ada banyak hal yang perlu dilakukan dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Untuk itu, Anda dapat membuat sedikit perencanaan dan komunikasi supaya masing-masing anggota keluarga dapat memiliki tanggung jawab atas pekerjaan rumah yang dilakukan.
Anda juga dapat mengkomunikasikan jenis pekerjaan rumah apa yang disukai dan tidak disukai agar momen mengerjakan pekerjaan rumah terasa menyenangkan. Selain itu, Anda juga dapat merubah jadwal agar tidak mudah bosan dan sang anak juga dapat melakukan pekerjaan atau hal baru setiap harinya.
4. Hilangkan ekspektasi
Dalam melakukan pekerjaan rumah, cobalah untuk menghilangkan ekspektasi. Misalnya saat Anda yang merupakan seorang ibu meminta suami Anda untuk mengasuh anak dan kemudian merasa terancam oleh keterlibatannya karena takut anak Anda tidak diasuh dengan baik. Cobalah untuk berbicara satu sama lain tentang perasaan ini sehingga Anda dapat melewatinya dengan baik.
5. Relakan kesempurnaan
Rumah Anda tidak harus selalu bersih sepanjang minggu. Bagi banyak orang tua, tingkat stres akan menurun ketika mereka menyerah untuk menjaga rumah mereka tetap bersih. Maka dari itu relakanlah kesempurnaan tersebut.
Di momen seperti ini, justru dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi anak-anak untuk belajar bertanggung jawab terhadap pekerjaan rumah. Tak jarang kondisi rumah atau perabotan masih ada yang kotor atau berantakan. Cobalah untuk berdiskusi terkait tingkat kebersihan minimum yang dapat ditoleransi agar Anda tidak stres dan momen bersih-bersih dapat dilakukan dengan menyenangkan.