Bisnis.com, JAKARTA - Anak-anak di Indonesia perlu dilengkapi dengan imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dapat membantu mencegah penyakit infeksi bagi mereka yang rentan terhadap penyakit.
Ada banyak upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan seperti Bulan Imunisasi Anak Nasional, Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Namun, perlu diperhatikan bahwa imunisasi yang direkomendasikan oleh Kementerian kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berbeda.
“Yang direkomendasikan Kementerian kesehatan merupakan vaksin esensial, itu yang kalau dijalankan saja sudah cukup sekali melindungi anak dari banyak penyakit berbahaya,” ujar Hartono Gunardi, Ketua Panitia Childhood Immunization Update 2023 & Ketua Satgas Imunisasi IDAI, dalam acara Peluncuran dan Paparan Rekomendasi Imunisasi Anak 2023 di kawasan Sudirman, pada Senin (29/5/2023).
“Seperti pada vaksin cacar air itu memang di Kementerian Kesehatan itu tidak dianjurkan, sementara di Ikatan Dokter Anak Indonesia dianjurkan, tapi vaksin cacarnya tidak esensial,” tambahnya.
Hartono Gunardi menambahkan bahwa di negara maju seperti negara Eropa vaksin cacar tidak dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan disana. Oleh sebab itu, yang esensial sudah dimasukkan ke dalam jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Hartono Gunardi mengatakan bahwa bagi para orang tua boleh saja melengkapi vaksin yang lain. Namun, utamakan yang esensial terlebih dahulu seperti yang telah dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan. Adapun vaksin yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan itu gratis.
“Dokter anak, dokter umum, dan praktek boleh mengambil vaksin itu dari puskesmas, tetapi mungkin yang berbayar adalah konsultasi ke dokter yang bersangkutan,” tambahnya.
Sementara itu, bagi dokter anak yang tidak mengambil vaksin dari puskesmas, dokter tersebut harus membeli dari apotek atau farmasi dan hal itu yang perlu dibayar