Bisnis.com, JAKARTA - Film animasi garapan Marvel dan Sony Pictures, Spider-Man: Across the Spider-Verse, baru saja tayang perdana hari ini, Rabu (31/5/23) di Indonesia. Film ini sudah rilis di Amerika Serikat kemarin.
Film ini merupakan sekuel dari film sebelumnya, Spider-Man: Into the Spider-Verse, dan disutradarai oleh Joaquim Dos Santos, Kemp Powers, dan Justin K. Suara karakter dalam Spider-Man: Across the Spider-Verse juga diisi oleh banyak bintang terkenal, seperti Shameik Moore, Hailee Steinfeld, Jake Johnson, Oscar Isaac, Luna Lauren, dan banyak lagi. Sebelumnya, film ini diumumkan secara resmi pada November 2019 dan pengerjaannya dimulai pada Juni 2020.
Film sebelumnya telah mendapatkan penghargaan Oscar pada 2018. Oleh karena itu, sekuel barunya ini menargetkan untuk lebih baik lagi. Melansir Variety, pemutaran awal film Spider-Man: Across the Spider-Verse mendapatkan US$80 juta atau Rp1,2 triliun. Pendapatan tersebut jauh lebih banyak dari film pertamanya yang mendapatkan US$35,4 juta atau Rp531 miliar pada saat perilisan pertamanya.
Banyak yang percaya bahwa sekuel tersebut memiliki peluang untuk mendapatkan hingga US$90 juta atau bahkan lebih tinggi. Untuk mencapai atau melampaui angka itu, Spider-Man: Across the Spider-Verse perlu memperluas daya tariknya. Tidak hanya menarik remaja dan orang dewasa di bawah usia 40 tahun, tetapi juga bisa menarik keluarga.
Tercapai tidaknya target tersebut tergantung dengan beberapa film yang menjadi unggulan di minggu ini, salah satunya The Little Mermaid yang menduduki puncak box office dengan mendapatkan US$117,5 atau Rp1,7 triliun selama liburan empat hari. Tidak hanya itu, Disney juga merilis film The Boogeyman yang merupakan adaptasi dari cerita pendek Stephen King. Film-film tersebut termasuk dalam saingan Spider-Man: Across the Spider-Verse.
Spider-Man: Across the Spider-Verse diproduksi dengan budget US$100 juta atau Rp1,4 triliun. Angka tersebut termasuk relatif ekonomis karena mengingat banyak film animasi studio besar harganya dua kali lipat dari angka itu. Walaupun terbilang ekonomis, animasi ini tetap memukau karena film ini tetap menyajikan semuanya dengan tekstur buku komik yang nyata dan perkembangan impresionistik sehingga memberikan identitas yang berbeda dan berani pada film tersebut.
Film sebelumnya menceritakan seseorang, Miles Morales, yang baru saja menjadi Spider Man dan melakukan petualangannya bersama beberapa Spider Man dari dunia lain. Film ini berada dalam urutan ke-9 dalam Most Anticipated Summer Movie di IMDb.
"Film pertama adalah tentang membawa karakter ke dalam dimensi Miles," jelas penulis dan produser Christopher Miller dikutip dari Empire. “Ini tentang Miles yang pergi ke tempat lain.”
Film sekuel ini menceritakan tentang Miles bertualang dengan teman perempuannya Gwen Stacy yang merupakan Spider-Woman. Mereka melintasi multiverse, tempat dia bertemu dengan tim baru Spider-People yang dikenal sebagai Spider-Society. Tim tersebut dipimpin oleh Miguel O' Hara yang merupakan Spider-Man 2099. Namun, Miguel berkonflik dengan Miles dan lainnya karena menangani ancaman baru.
Sebuah review dalam Empire mengatakan bahwa film sekuel ini akan menghabiskan waktu nyata dalam sekumpulan dimensi yang memusingkan. Sutradara Joaquim Dos Santos mengatakan bahwa setiap dunia dalam film tersebut adalah tempat yang kuat. Dia juga menambahkan bahwa pada dasarnya para kru film ini membuat lima film dalam satu film.
Kelima film atau universe tersebut adalah Gwen’s Earth-65 yang memiliki animasi cat air yang khas, Mumbattan yang terinspirasi India, Nueva York yang merupakan rumah Oscar Isaac’s Spider-Man 2099 alias Miguel O’Hara, New London yang dihuni Spider-Punk Daniel Kaluuya, dan dimensi kelima yang dirahasiakan. Gaya animasi yang berbeda-beda membuat visual film ini dianggap mencengangkan.