Bisnis.com, JAKARTA – Hormon di dalam tubuh berfungsi untuk merangsang kerja jaringan dan organ tertentu. Hormon estrogen, yang bekerja untuk organ reproduksi laki-laki dan perempuan.
Namun, hormon estrogen memiliki peran yang lebih spesifik bagi perempuan. Estrogen bagi perempuan mengatur organ kewanitaan dan fungsi reproduksi.
Dilansir dari Medical News Today, Senin (31/7/2023), estrogen membantu merangsang pertumbuhan folikel sel telur. Pada vagina, estrogen mempertahankan ketebalan dinding vagian dan membantu lubrikasi. Sedangkan pada payudara, estrogen membantu pembentukan jaringan payudara dan menghentikan aliran ASI setelah disapih.
Selain itu, estrogen juga memiliki pengaruh pada saluran kemih, tulang, kulit, jantung, pembuluh darah, dan otot panggul. Peran estrogen pada jantung adalah menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik, menyerap radikal bebas, dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Estrogen juga mempengaruhi kerja otak. Menurut Dr Somi Javaid, dilansir dari Vogue, “Pada otak, estrogen berpengaruh terhadap pengaturan suasana hati, koordinasi motorik, sensitivitas nyeri, perlindungan saraf.”
Selain pada organ dalam tubuh, estrogen juga punya manfaat bagi kulit. Javaid melanjutkan bahwa estrogen menstimulasi produksi kolagen dan elastin, dua protein yang membuat kulit tetap kencang, kuat, dan awet muda.
Kandungan estrogen dalam tubuh setiap orang berbeda-beda. Produksi hormon juga dipengaruhi oleh sejumlah kondisi tertentu. Jumlah hormon pada tubuh bisa bertambah atau berkurang jika mengalami hal berikut:
- Kehamilan
- Menyusui
- Pubertas
- Obesitas
- Menopause
- Diet ekstrem atau anoreksia
- Latihan berat
- Penggunaan obat tertentu
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Tumor ovarium
Penurunan Kadar Estrogen
Meskipun banyak hal bisa memicu penurunan kadar estrogen, secara umum penuaan adalah faktor yang paling mendasar. Penuaan dan perubahan fisik akan memicu penurunan estrogen pula.
Pada perempuan, ini ditandai dengan dimulainya fase menopause. Saat transisi menopause, hormon di dalam tubuh yang berkurang adalah estrogen, progesteron yang berkaitan dengan kehamilan, dan testosteron.
Selain perlahan menurunkan fungsi reproduksi perempuan secara alami, kurangnya estrogen juga berperan dalam tanda-tanda penuaan. Kadar estrogen yang sedikit bisa memicu penipisan rambut dan membuat kulit kering dan berkerut.
Meningkatkan Kadar Estrogen
Pada kondisi tertentu, perempuan bisa mengalami kondisi kekurangan hormon estrogen sebelum waktunya. Dampaknya terutama adalah pada kesuburan.
Kadar estrogen yang rendah bisa membuat menstruasi tidak teratur, kurangnya libido, kemandulan, kolesterol tinggi, memicu osteoporosis, dan penyakit jantung koroner. Untuk itu, kadar hormon estrogen di dalam tubuh perlu dijaga.
Dilansir dari Siloam Hospitals, simak cara meningkatkan hormon estrogen:
1. Mengonsumsi makanan yang kaya akan fitoestrogen
Contohnya adalah plum, kurma, dan aprikot. Fitoestrogen adalah senyawa yang menyerupai estrogen yang didapat dari makanan.
2. Mengonsumsi kacang kedelai
Kacang kedelai juga mengandung fitoestrogen yang tinggi. Namun, manfaat penting kacang kedelai adalah membantu mencegah kanker payudara.
3. Mengonsumsi biji wijen
Wijen bisa memicu produksi hormon estrogen, bahkan setelah menopause. Konsumsi rutin juga akan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah.
4. Terapi hormon
Selain dari makanan, hormon estrogen bisa ditingkatkan dengan terapi. Selain menambah kadar estrogen, terapi hormon digunakan untuk mengurangi gejala menopause dan mencegah osteoporosis.