Bisnis.com, JAKARTA – Mengalami baby blues merupakan hal wajar yang dirasakan oleh seorang ibu pasca melahirkan.
Baby blues merupakan perubahan kondisi hati dan emosional yang menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan, tetapi hal ini juga dipengaruhi dari kesulitan yang dialami saat persalinan.
Dilansir Health Line (8/9/2023) setelah melahirkan tubuh ibu akan mengalami fluktuasi hormonal yang memulihkan tenaga untuk merawat bayi, mengecilkan rahim kembali ke ukuran normalnya dan meningkatkan laktasi. Perubahan hormonal yang mempengaruhi pola pikir ibu pasca melahirkan dan perubahan besar dalam rutinitas serta gaya hidup ini yang mendorong terjadinya baby blues.
Gejala baby blues bisa dimulai 2 hingga 3 hari setelah bayi lahir dan baby blues akan hilang dengan sendirinya dalam 10 hari hingga 14 hari pascapersalinan.
Perlu diketahui, baby blues memiliki gejala yang berbeda setiap orang dan terkadang membawa dampak yang buruk. Pada umumnya ibu pasca melahirkan akan mengalami baby blues sebagai berikut:
1. Merasa menangis atau menangis tanpa alasan yang jelas karena pemicu kecil
2. Mengalami perubahan suasana hati atau menjadi sangat mudah tersinggung
3. Merasa tidak terikat dengan bayi sendiri
4. Kehilangan bagian dari kehidupan lama, seperti kebebasan untuk pergi keluar bersama teman
5. Khawatir atau merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi
6. Merasa gelisah atau mengalami insomnia, padahal sedang kelelahan
7. Mengalami kesulitan membuat keputusan mudah atau berpikir jernih
Gejala-gejala ini normal dan akan berkurang dalam beberapa minggu seiring dengan stabilnya kadar hormon dan mulai melakukan rutinitas. Namun gejalanya mungkin sama sekali tidak terduga, terutama jika kehamilan berusia muda. Jika gejalanya tidak kunjung hilang atau semakin memburuk bicarakan dengan dokter karena kemungkinan kamu mengalami depresi pasca melahirkan.
Untuk mengatasi depresi pasca melahirkan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi baby blues yang berdampak pada depresi pasca persalinan.
1. Ketahui Apa yang Diharapkan
Saat hamil, bicarakan dengan ibu atau teman yang sudah memiliki anak tentang pengalaman mereka setelah melahirkan. Edukasi pasca melahirkan sangat penting untuk meminimalisir apa yang tidak diharapkan.
2. Tidur yang Cukup
Jika kamu mempunyai waktu luang, maka ambil kesempatan itu untuk tidur dan beristirahat. Perubahan rutinitas mungkin membuat kamu kesusahan memiliki waktu istirahat, tetapi kamu harus bisa mengatur waktu luang untuk tidur dan memulihkan tenaga.
3. Keluar Rumah
Bagilah waktu untuk keluar rumah dan bersosialisasi dengan tetangga atau hanya ingin menghirup udara diluar rumah. Lakukan hal ini agar kamu merasa rileks dan tidak merasa terbebani.
4. Meminta Bantuan
Beri tahu pasangan, keluarga, atau teman tentang apa yang bisa mereka lakukan. Hal ini bisa berupa merawat si kecil saat ibu mandi atau menyiapkan beberapa makanan agar dapat menikmati waktu tanpa gangguan.
5. Asupan yang Bergizi
Konsumsi makanan yang bergizi bukan hanya berarti bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi kamu, tetapi juga mampu menikmatkan metabolisme kamu sebagai ibu dan menekan dampak baby blues.
6. Lakukan yang Disukai
Lakukan hal yang kamu sukai dan dapat menghibur, misalnya menyanyi atau menari yang bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan emosi positif dalam diri.
7. Mengeratkan Ikatan dengan Pasangan
Saling membantu dan melengkapi dalam merawat anak menekan depresi orang tua terutama ibu. Beri waktu bersama pasangan, walaupun hanya sekedar ngobrol dan bercanda. Dengan ini ibu akan merasa dipermudah dan dibantu. (Maria Elfika Simplisia)