Bisnis.com, JAKARTA - Pneumonia, penyakit pernapasan yang kini menyebar di China, sering kali disebabkan oleh bakteri, virus, atau mikroorganisme lainnya.
Meskipun penyakit ini dapat diobati dan sebagian besar anak dapat pulih sepenuhnya dari pneumonia akut, dilansir dari Times of India terdapat konsekuensi jangka panjang, terutama bila kondisinya parah atau berulang.
Dr. Arun Chowdary Kotaru, Konsultan, Ahli Paru dan Pengobatan Tidur di Rumah Sakit Artemis Gurugram dilansir dari Times of India mencatat dampak pneumonia pada anak.
Berikut enam dampak pneumonia pada paru-paru anak dalam jangka panjang.
1. Penurunan fungsi paru-paru
Pneumonia yang parah dapat menyebabkan jaringan parut (fibrosis) di paru-paru. Jaringan parut ini mengurangi kemampuan paru-paru untuk mengembang dan berkontraksi, sehingga mengakibatkan berkurangnya fungsi paru-paru. Anak dengan fungsi paru-paru berkurang mungkin mengalami sesak napas dan penurunan stamina.
2. Bronkiektasis
Pneumonia dapat merusak saluran bronkial yang bertugas membawa udara ke dan dari paru-paru. Dalam beberapa kasus, kerusakan ini dapat menyebabkan bronkiektasis, suatu kondisi di mana saluran bronkial membesar dan kehilangan kemampuannya untuk membersihkan lendir secara efektif.
Hal ini dapat mengakibatkan batuk kronis, infeksi paru-paru berulang, dan kesulitan bernapas.
3. Berisiko asma
Anak-anak yang menderita pneumonia mempunyai risiko lebih tinggi terkena asma. Pneumonia dapat menyebabkan peradangan kronis pada saluran napas sehingga menjadi lebih reaktif dan rentan terhadap pemicu asma. Hal ini dapat menyebabkan mengi, batuk, dan gejala asma lainnya.
4. Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Pneumonia dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi. Anak-anak yang menderita pneumonia mungkin mengalami infeksi paru-paru berulang, yang menyebabkan bolos sekolah dan potensi komplikasi.
5. Gangguan pertumbuhan paru-paru
Pneumonia, terutama pada anak kecil, dapat mengganggu perkembangan normal paru-paru. Gangguan pertumbuhan paru-paru dapat menyebabkan paru-paru menjadi lebih kecil, sehingga membatasi kapasitasnya untuk berfungsi secara optimal. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Dampak psikologis dan emosional
Anak-anak yang pernah mengalami pneumonia parah mungkin mengalami kecemasan atau ketakutan terhadap masalah pernapasan. Dampak psikologis ini dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka, yang berpotensi menyebabkan keengganan untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik atau bermain di luar ruangan.
Cara mencegahnya
Mencegah dampak jangka panjang pneumonia pada paru-paru anak sangatlah penting. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua dan pengasuh:
1. Vaksinasi
Pastikan anak Anda menerima vaksinasi yang direkomendasikan, termasuk vaksinasi pneumonia, untuk mengurangi risiko infeksi.
2. Perawatan Segera
Jika anak Anda mengalami gejala pneumonia, segera dapatkan bantuan medis untuk meminimalkan kerusakan paru-paru.
3. Kebersihan yang Baik
Mendorong praktik mencuci tangan dan kebersihan untuk mengurangi risiko penularan infeksi.
(Penulis: )