Bisnis.com, JAKARTA — Pneumonia merupakan kondisi meradangnya paru-paru sehingga menyebabkan gangguan pernapasan bagi pengidapnya. Faktanya, penyakit ini memiliki jenis lain yang masih misterius dan saat ini menyerang anak-anak di Negara China.
Melalui laman resmi WHO (World Health Organization) atau badan kesehatan dunia menyampaikan bahwa pada 13 November 2023, otoritas Tiongkok dari Komisi Kesehatan Nasional melaporkan peningkatan kejadian penyakit pernapasan di Tiongkok.
Pihak berwenang Tiongkok mengaitkan peningkatan ini dengan pencabutan pembatasan Covid-19 dan peredaran patogen yang diketahui seperti influenza, mycoplasma pneumoniae (infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak), virus pernapasan syncytial (RSV), dan SARS-CoV-2. (virus penyebab COVID-19).
Pada tanggal 21 November, media dan ProMED melaporkan kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di Tiongkok utara. Hal ini pun terus meningkat hingga Oktober dengan pelaporan lain yaitu peningkatan penyakit mirip influenza jika dibandingkan 3 periode terakhir di Tiongkok.
Mengutip dari aljazeera.com pada Jumat (24/11/2023), rumah sakit di Beijing mengalami lonjakan jumlah pasien, terutama di bangsal anak-anak. Salah satu rumah sakit besar di Kota Beijing melaporkan bahwa rata-rata setiap hari, mereka menerima sekitar 1.200 pasien memasuki ruang gawat darurat.
Tak hanya itu, sekolah-sekolah di Beijing juga melaporkan tingkat ketidakhadiran yang tinggi, bahkan meliburkan seluruh kelas setidaknya selama seminggu jika beberapa siswa sakit dan memperingatkan orang tua untuk ekstra hati-hati.
Para pejabat kesehatan khawatir bahwa musim dingin akan memperburuk penyebaran infeksi setelah otoritas cuaca nasional Tiongkok memperingatkan bahwa suhu dingin di negara China akan semakin turun.
WHO dan staf medis di Tiongkok telah menyarankan masyarakat di negara tersebut untuk memperkuat praktik-praktik yang diterapkan pada era pandemi COVID-19, seperti mencuci tangan dengan ketat, memakai masker, dan menjaga jarak sosial.
Sementara itu, pihak berwenang Tiongkok menekankan perlunya peningkatan pengawasan penyakit di fasilitas kesehatan dan lingkungan masyarakat, serta memperkuat kapasitas sistem kesehatan untuk menangani pasien.
Dilansir dari Cedar Sinai, bagi Anda yang tinggal di Indonesia, sebaiknya kenali gejala pneumonia pada anak-anak:
- Demam
- Menggigil
- Nafas cepat atau keras
- Sakit kepala
- Rewel
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Batuk
Seandainya, Anda melihat gejala di atas muncul pada anak, sehingga anak kehilangan selera makan, dan memiliki ritme pernapasan yang tidak teratur, maka Anda harus segera membawa anak Anda ke dokter.
Dokter akan melakukan rontgen dada, akan melakukan tes darah dan jika perlu juga akan meminta kultur dahak, yaitu tes yang dilakukan pada lendir atau dahak yang dikeluarkan dari paru-paru dan masuk ke mulut .
(Ernestina Jesica Toji)