Bisnis.com, JAKARTA – Lakon Indonesia meresmikan Teras Lakon yang berlokasi di Gading Serpong Tangerang, Banten sebagai pusat ekosistem untuk mempertemukan berbagai ahli dan para kreatif bergerak bersama melakukan usaha pelestarian budaya Indonesia.
Founder of Lakon Indonesia Thresia Mareta mengatakan berdirinya Teras Lakon melengkapi keseluruhan ekosistem pelestarian budaya yang telah dibangun selama lima tahun ini.
Menurutnya, adanya Teras Lakon semakin mengukuhkan Lakon Indonesia sebagai brand lokal pertama di Indonesia yang menjalankan usahanya secara profesional dalam pengertian yang selama ini berlaku secara internasional
“Tujuan saya mendirikan Lakon Indonesia adalah sebagai dedikasi saya untuk mengangkat banyak kekuatan di masa lalu yang sudah terlupakan saat ini, untuk generasi muda di masa kini dan masa mendatang supaya mereka mengerti asal dan inti dari apa yang ada saat ini dengan harapan untuk mendorong perkembangan di masa depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/11/2023).
Menilik kembali perjalanan Lakon Indonesia selama lebih dari 5 tahun, banyak usaha yang telah didedikasikan secara konsisten untuk mengangkat keterampilan tangan dan seni budaya Indonesia sehingga memberikan hasil nyata yang dipresentasikan secara berkala setiap tahunnya mulai dari Pakaiankoe, Gantari, Aradhana, Lorong Waktu, hingga RIK062324L pada bulan Juli lalu.
Teras Lakon akan memfasilitasi banyak brand lokal untuk dapat saling belajar dan diskusi sehingga bisa berkontribusi lebih besar di industri fashion dan pelestarian budaya.
| Baca Juga Padukan Idealisme & Pasar |
|---|
Lakon Indonesia juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman melalui kerjasama dengan Kedutaan Perancis dan JF3 melalui pintu inkubator. Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong perkembangan para kreator muda di kedua negara.
Saat ini pintu inkubator telah sukses mengantarkan 6 kreator muda Indonesia untuk masuk ke pasar Eropa.
“Edukasi adalah hal yang sangat penting di negara ini. Saya sudah menikmati mode selama hidup saya, saya banyak membaca dan memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi. Banyak generasi masa kini yang tidak menyadari banyak hal secara nyata karena dongeng yang diciptakan di sekeliling kita. Karena itu edukasi dan bukti nyata yang kami presentasikan menjadi sangat penting agar mereka mengerti kenyataan, kritis dalam melihat permasalahan, dan bijaksana dalam memberikan solusi,” tuturnya.
