Bisnis.com, JAKARTA – Kelenjar gondok adalag gumpalan jaringan berdaging yang terletak di bagian belakang hidung dan bagian atas tenggorokan sehingga tidak terlihat. Terletak dekat dengan amandel, menghancurkan kuman yang masuk ke mulut dan hidung.
Setiap orang dilahirkan dengan kelenjar gondok dan ukurannya paling besar ketika anak-anak berusia sekitar 3 hingga 5 tahun. Mulai menyusut dan hilang ketika beranjak remaja.
Kelenjar gondok terlihat seperti jaringan lunak berwarna merah muda. Beberapa orang menggambarkan jaringan tersebut seperti kembang kol.
Kelenjar gondok yang membesar dan meradang disebut adenoiditis yang dapat membuat sulit bernapas dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan berulang.
Jika kelenjar gondok terinfeksi, membengkak dan membesar, dapat menimbulkan masalah seperti:
* Infeksi telinga karena kelenjar gondok yang membengkak dapat menyumbat saluran yang mengalirkan telinga tengah, menyebabkan cairan menumpuk di telinga yang dapat menyebabkan infeksi dan masalah pada pendengaran.
* Kesulitan bernapas melalui hidung, hal ini dapat menyebabkan anak bernapas melalui mulut, sehingga menjadi kering dan menyebabkan bau mulut.
* Sinusitis hingga kesulitan tidur karena adanya gangguan pada saluran sehingga membuat bernapas dan tidur menjadi tidak nyaman.
Gejala adenoiditis dapat bervariasi tergantung pada penyebab infeksi, tetapi mungkin termasuk:
* Sakit tenggorokan.
* Hidung tersumbat.
* Kelenjar bengkak di leher.
* Sakit telinga dan adanya masalah pada telinga.
Pengidap adenoiditis perlu menerapkan beberapa perawatan rumahan agar bisa lebih cepat sembuh.
Berikut ini adalah perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi adenoiditis:
* Makan makanan sehat.
* Minum banyak cairan.
* Cukup tidur.
* Melakukan hal yang higienis. (Luygi Ambhara Putri)