Bisnis.com, JAKARTA - Kebanyakan makan gula akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh Anda.
Meskipun gula memiliki reputasi yang buruk, gula sebenarnya merupakan sumber energi yang penting dan diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.
Tapi itu mungkin bukan yang terbaik untuk kesehatan Anda jika Anda mengonsumsi makanan manis secara berlebihan.
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan Anda.
Jika Anda menduga asupan gula Anda berkontribusi terhadap masalah kesehatan, Anda harus mewaspadai tanda-tanda berikut
1. Berat badan naik
Kenaikan berat badan yang tidak terduga adalah salah satu gejala paling jelas dari asupan gula berlebihan. Mengonsumsi banyak gula, terutama dari makanan olahan dan minuman mengandung gula, dapat meningkatkan kadar lemak tubuh.
2. Mengidam makanan
Ngidam gula bisa muncul karena konsumsi gula dalam jumlah tinggi. Jika Anda terus-menerus mendambakan camilan dan makanan manis, itu bisa menunjukkan bahwa tubuh Anda sudah kecanduan gula.
3. Masalah kulit
Jumlah gula yang berlebihan dalam makanan dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat dan menyebabkan penuaan dini. Mengonsumsi banyak gula dapat menyebabkan peradangan yang dapat mengubah penampilan kulit.
4. Kelelahan
Meskipun gula dapat memberi Anda tambahan energi sementara, selalu ada penurunan setelahnya. Jika Anda mendapati diri Anda kekurangan energi atau kelelahan bahkan setelah cukup tidur, hal ini mungkin terkait dengan perubahan gula darah yang disebabkan oleh makan terlalu banyak gula.
5. Penyakit berulang
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Anda mungkin berisiko mengalami disfungsi sistem kekebalan jika Anda sering jatuh sakit atau memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.
6. Peningkatan resistensi insulin
Resistensi insulin adalah akibat sel-sel tubuh kehilangan kepekaannya terhadap hormon insulin yang mengontrol kadar gula darah. Mengonsumsi gula dalam jumlah besar secara teratur dikaitkan dengan berkembangnya resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2.