Bisnis.com, JAKARTA - Dwidayatour menjalin kerja sama dengan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) untuk kemudahan akomodasi para anggotanya.
Hal ini ditujukan agar bisa bergerak lebih leluasa mewujudkan agenda menuju target Indonesia Emas 2045.
Hendri Yapto, Chief Operations Officer Dwidayatour mengatakan mereka memberikan kemudahan fasilitas perjalanan bagi Gekrafs dan para anggotanya untuk bergerak mewujudkan agenda kreatif mereka.
"Kami menyediakan harga korporat untuk traveling jika menggunakan fasilitas Teletravel dari Dwidayatour dalam perjalanan bisnis maupun pribadi, termasuk untuk menghadiri event-event Gekrafs,” ujarnya.
Layanan itu, katanya, juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi kreatif yang bekerja sama dengan Gekrafs lainnya.
Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs), Kawendra Lukistian menyatakan kemudahan perjalanan memang sangat dibutuhkan oleh Gekrafs dan para anggotanya untuk bisa bergerak lebih leluasa ke seluruh Indonesia.
"Industri kreatif tersebar hampir di seluruh Indonesia, bahkan masih banyak yang tersembunyi di daerah-daerah. Kami ingin membuka kesempatan agar industri kreatif tumbuh merata di seluruh Indonesia. Butuh upaya yang cukup besar di sini sehingga kerja sama dengan Dwidayatour kami rasakan sebagai energi yang membuat kami melangkah lebih ringan," ujar Kawendra.
Kawendra mengatakan ekonomi kreatif akan menjadi masa depan ekonomi Indonesia.
"Semoga lebih banyak lagi instansi besar di industri lainnya yang mau berperan lebih jauh lagi, bekerja sama mewujudkan Indonesia Emas 2045,”. tambahnya.
Seperti diketahui, industri kreatif merupakan salah satu andalan untuk mendorong sektor ekonomi Indonesia tumbuh dan berkembang di masa-masa mendatang. Industri ini juga yang menjadi salah satu tulang punggung untuk mencapai tujuan tersebut.
Data Kemenparekraf menunjukkan jika ekonomi kreatif sendiri berperan besar terhadap ekonomi nasional, seperti di tahun 2022 memberikan kontribusi terhadap PDB nasional mencapai Rp1134,9 triliun
Survei Kemenparekraf yang dipublikasi baru-baru ini, bertajuk “Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023/2024”, yang melibatkan 84 pakar, pimpinan akademisi, pemerintah, dan industri pariwisata menunjukkan jika dilihat dari geliat pariwisata 2022, sebanyak 35,71% pakar optimis kondisi pariwisata akan kembali pulih seperti masa sebelum pandemi pada 2024. Bahkan, diperkirakan akan ada 7-9 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2023.
Mayoritas pakar (46,15%) percaya jika pengembangan destinasi pariwisata berkualitas dan inovatif memiliki peran penting dalam pertumbuhan sektor pariwisata di masa depan. Di sisi lain, masih ada faktor-faktor lain yang berpengaruh pada pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia.