Deretan Negara dengan Kasus Sebaran DBD Terbanyak Menurut WHO/Foxnews
Health

Deretan Negara dengan Kasus Sebaran DBD Terbanyak Menurut WHO

Redaksi
Rabu, 28 Februari 2024 - 12:31
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Penyakit ini kerap melambung tinggi ketika musim pancaroba. Di beberapa negara, penyakit ini telah mengakibatkan kematian bagi banyak orang.

Data dari Kementerian Kesehatan mencatat sampai tahun 2023, terdapat 76.449 kasus DBD dengan angka kasus kematian mencapai 571 mulai dari Januari-November. Usia rentang 5-14 tahun merupakan kelompok dengan kematian paling tinggi disebabkan oleh DBD.

Melansir dari World Health Organization (WHO) beberapa wilayah ini memiliki angka kasus kematian DBD terbanyak di dunia, yaitu:

1. Benua Afrika

Pada tahun 2023, WHO mencatat 171.991 DBD dengan 753 kematian. Sebaran penyakit ini terjadi di negara Varde, Chad, Pantai Gading, Ethiopia, Ghana, Guinea, Mali, Mauritius, Burkina Faso, Nigeria, Sao Tome dan Principe, Senegal dan Togo.

Dari semua negara tersebut, Burkina Faso jadi negara yang memiliki kasus DBD tertinggi pada tahun 2023 dengan estimasi 146.878 dan 688 kematian. WHO mencatat hal ini diakibatkan terbatasnya fasilitas laboratorium untuk mendeteksi kasus DBD secara tepat waktu, sehingga kesulitan untuk mencegah penyebarannya.

2. Asia Tenggara

Pada tahun 2023, WHO mencatat lonjakan kasus DBD dibandingkan tahun 2022 seperti negara Bangladesh dan Thailand yang kemudian disusul India, Myamar, Sri Lnaka termasuk kategori 30 negara dengan kematian tertinggi
Di Bangladesh terdapat kasus 308.167 dibandingkan tahun 2022 yang hanya 62.382. Thailand di tahun 2022 mecatat ada 46.678 kasus sedangkan 2023 136.655 kasus.Di sisi lain, Nepal memiliki jumlah presentase kematian tertinggi (CRF) berkisar 0,04%, dan Indonesia dengan jumlah tertinggi 0,72 % CRF.

3. Wilayah Pasifik Barat

Terdapat 500.000 kasus demam berdarah dengan 750 kematian pada periode 2023 di Australia, Kamboja, Tiongkok, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Filipina tercatat 167.355 kasus dengan 275 kematian, Vietnam 149.557 kasus dan 36 kematian

4. Negara Argentina

Sepanjang tahun 2023, Focal Point Nasional IHR Argentina mencatat terdapat 126.431 kasus, dengan rincian 118.089 kasus di wilayah setempat dan 1.398 dari wisatawan luar. Jika dibandingkan pada periode 2019-2020 hanya terdeteksi 59.264 kasus, sedangkan terjadi lonjakan 47% pada periode 2022-2023.

5. Negara Brasil

Kasus DBD di Brazil tercatat meningkat 13% pada tahun 2023, dari 2.376.522 kasus, 1.051.773 terkonfirmasi laboratorium, dan 1.249 masuk kategori demam berdarah parah.

6. Negara Bolivia

Ada 133.779 kasus DBD yang dilaporkan, 17% diantaranya terkonfrimasi laboratorium, dan 591 masuk kategori kasus berat. Kasus ini terjadi selama tahun 2023 d mana naik 16 kali lipat dibandingkan tahun 2022.

7. Negara Kolumbia

Tahun 2023 terdapat 50.818 laporan kasus DBD, 25.958 terkonfirmasi laboratorium, dan 683 tergolong demam berdarah berat. Kasus ini melonjak cukup tinggi berkisar 66% dibandingkan tahun 2022. Angka kematian (CFR) berkisar 0,11%

8. Negara Kosta Rika

Negara yang termasuk benua Amerika ini mencatat 2.712 kasus, di mana 93%-nya terkonfrimasi laboratorium. Angka ini naik 16% dibandingkan tahun 2022. Namun, pada periode ini tidak terdapat laporan kematian yang disebabkan DBD.

9. Meksiko

Menurut Focal Point Nasional IHR Meksiko, 31.549 menyerang penduduk Meksiko dengan 4.400 terkonfirmasi laboratorium dan 141 termasuk kategori demam berdarah parah. Angka ini meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan periode terdahulu (2022). Pada periode yang sama, lima kematian dilaporkan dengan CFR 0,02%.

10. Panama

Pada tahu 2023, Panama mencaat 188.326 kasus DBD yang terlaporkan, 55,9% terkonfrimasi, dan 701 termasuk DBD kelas berat. Selisih kenaikannya tidak jaugh berbeda dengan negara Meksiko, yakni 3,1 kali lipat dibandingkan tahun 2022. Tercatat ada 0,17% CRF.

Di negara Indonesia sendiri, kasus ini harus diwaspadai mengingat iklim di Indonesia sedang memasuki pancaroba.

“Saat ini dan bulan-bulan ke depan di musim penghujan secara klasik kasus DBD akan meningkat, seiring dengan perubahan cuaca dan hal tersebut merupakan kondisi yang memerlukan kesiapsiagaan yang terintegrasi,” mengutip pernyataan Dr. dr. Soroy Lardo, Sp.PD., K.PTI., FINASIM yang dilansir Bisnis, dikutip Rabu (28/02/2024).

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro