Awas, Musim Hujan Bisa Tingkatkan Kasus DBD! Kenali Gejalanya/lancet
Health

Awas, Musim Hujan Bisa Tingkatkan Kasus DBD! Kenali Gejalanya

Mutiara Nabila
Selasa, 27 Februari 2024 - 18:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu penyakit mematikan yang merebak di Indonesia. Beberapa faktor menjadi penyebab peningkatan kasus, salah satunya anomali cuaca. 

DBD tidak bisa dilepaskan dari anomali cuaca yang berakibat bencana di berbagai daerah di Indonesia. Pasalnya di cuaca yang tidak menentu, penyakit ini akan berkembang masif, sedangkan imunitas tubuh umumnya menurun.

Hal ini bisa berpengaruh terhadap komunitas, termasuk pada produktivitas kerja.

"Saat ini dan di bulan-bulan ke depan di musim penghujan secara klasik kasus DBD akan meningkat, seiring dengan perubahan cuaca dan hal tersebut merupakan kondisi yang memerlukan kesiapsiagaan yang terintegrasi," ungkap Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Dr. dr. Soroy Lardo, Sp.PD., K.PTI., FINASIM dalam Media Briefing PB IDI, Selasa (27/2/2024). 

Dr. Soroy menjelaskan hal itu disebabkan karena anomali cuaca sangat berperan terhadap bionomik vektor nyamuk, daya tahan hidup, dan perkembang biakan nyamuk yang bisa memperluas proses penyebarannya di suatu daerah. 

"Tingkat kelembapan sangat menentukan. Untuk menangani ini perlu ahli kesehatan masyarakat, bahkan mungkin dari BMKG untuk menentukan tingkat kelembapan dan tingkat anomali cuaca," katanya. 

Menurut sejumlah penelitian menunjukkan intensitas hujan yang tinggi memberikan habitat lebih baik untuk nyamuk bisa lebih aktif menjalani proses perkembangbiakkan pada stadium awal proses nyamuk Aedes aegypti. 

Adapun, dari peningkatan kasus yang terjadi, anak-anak banyak menjadi korban hingga meninggal dunia. Menurut Dr. Soroy, hal itu karena sistem imun anak-anak yang belum sebaik orang dewasa. 

Oleh karena itu, kita perlu mengetahui dan menyadari paparan DBD, jika mendapati gejala klinis berikut ini:

• Demam

• Nyeri bagian belakang mata

• Nyeri Tulang Belakang

• Mual dan Muntah

• Bintik merah pada kulit (petechiae) (tidak selalu muncul)

Selain itu, kita juga perlu mengetahui tiga fase dalam demam berdarah, agar bisa ditangani dan mencegah terjadinya kematian. 

Terdapat tiga fase dalam demam berdarah, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan. Setiap fase memiliki ciri tersendiri. Pertama, fase demam umumnya terjadi selama tiga hari. Kemudian, saat demam menurun, akan masuk dalam fase kritis di mana akan terjadi penurunan tekanan darah dan tanda vital lainnya. Namun, jika tanda vital membaik, DBD telah masuk ke fase penyembuhan. 

"Karena banyak kasus orang tua tidak mengerti fase DBD ini, ketika anak demam dia tangani sendiri, cuma dikasih parasetamol, dia lihat hari ketiga sudah turun demamnya, padahal itu fase kritis. Ini yang senantiasa harus digaungkan, agar hati-hati pada fase kritis pasien dengan DBD," ungkapnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro