Bisnis.com, JAKARTA – Kista ovarium jadi penyakit yang sangat ditakuti oleh setiap wanita. Pasalnya, penyakit ini bisa membuat wanita hanya memiliki satu ovarium atau tidak sama sekali. Tentunya hal ini akan berdampak pada sistem reproduksi.
Bagi ibu yang sedang hamil dan terjangkit kista ovarium akan mengakibatkan keguguran. Seperti yang dirasakan oleh comedian, Kiky Saputri yang harus rela kehilangan sang cabang bayi karena kista.
“Tepat 2 bulan lalu setengah, aku mengalami keguguran. Penyebab pastinya ada. Faktor lain kecapean,” kata Kiky, dikutip dari Kiky Saputri Official, Rabu (20/3/2024).
“Memang sebenarnya ada faktor utama, ya aku tuh ada kista sebenarnya,” sambungnya.
Kista yang tidak mendapatkan tindakan medis secara cepat dan tepat akan membesar hingga lebih dari 10 cm. Oleh karena itu, Anda, khususnya perempuan, harus mengetahui gejala adanya kista dalam tubuh agar bisa diobati dengan cepat.
Melansir dari WebMD, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk mendeteksi sejak dini kista ovarium, yakni:
1. Nyeri atau tekanan pada panggul
2. Rasa sakit disekitar punggung
3. Kembung yang tidak berkesudahan
4. Mual
5. Adanya pembengkakan atau benjolan di daerah perut
6. Nyeri saat berhubungan seksual
7. Nyeri saat haid
8. Selalu ingin buang air kecil dan besar
Rasa sakit yang disebabkan oleh kista akan terasa samar-samar, terutama saat bersamaan dengan haid atau memasuki masa kehamilan. Rasa sakit ini juga bisa hilang dengan sendirinya. Saat tidak ditangani, kista bisa pecah dan mengeluarkan cairan serta pendarahan yang tidak normal.
Lebih dari itu, cairan kista yang tidak segera dibersihkan bisa menyebabkan infeksi ke beberapa organ lainnya. Bahkan berakibat kematian.
Berbagai pertanyaan kerap muncul di benak banyak orang tentang apa penyebab kista ovarium. Hal yang paling umum didengar oleh setiap orang adalah sering mengonsumsi makanan pedas, yang saat ini masih menjadi perdebatan dan penyebab munculnya kista ovarium juga belum diketahui secara pasti.
Namun, para tenaga medis mengatakan gaya hidup menjadi faktor munculnya kista ovarium. Gaya hidup ini meliputi pola makan, aktivitas, kecenderungan mengonsumsi alkohol, rokok, dan hal lainnya yang mengakibatkan masalah kesehatan. Adapun indikasi penyebab kista ovarium, yakni:
1. Masalah Hormonal
Masalah ini umumnya diakibatkan dari faktor genetik dan lingkungan. Salah satu masalah hormonal, yaitu Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
2. Konsumsi Obat Kesuburan
Mengonsumsi obat kesuburan berpotensi memunculkan kista ovarium, sebab hal ini memengaruhi keseimbangan hormon. Salah satunya adalah jenis obat clomiphene.
3. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi jaringan tidak normal yang berada di bagian luar dinding rahim. Jaringan ini menyebabkan peradangan dan pembengkakan di daerah tersebut.
4. Infeksi Panggul
Infeksi panggul disebabkan oleh kuman penyebab Herpes dan Trichomonas vaginalis. Jika tidak diobati secara cepat, infeksi ini bisa menyebar ke bagian indung telur dan menyebabkan kista.
5. Kehamilan
Saat terjadinya pembuahan, normalnya kantung folikel akan menyusut menjadi sel-sel penghasil hormon untuk mendukung pertumbuhan bayi. Namun, ketika folikel tidak menyusut, maka bisa menyebabkan kista di masa kehamilan.
Selain itu, melansir dari healthline, kista ovarium memiliki beberapa jenis, di antaranya:
1. Kista Folikel
Kista yang disebabkan karena folikel tidak melepaskan sel telur saat siap dibuahi. Folikel yang tidak terbuka dan terus membesar menyebabkan kista ovarium
2. Kista Korpus Luteum
Saat sel telur dilepaskan, folikel yang kosong seharusnya menyusut dan bertugas melepaskan hormon yang dibutuhkan selama kehamilan. Namun, jika tempat pelepasan tersumbat akan membuat penumpukan cairan yang akhirnya membentuk kista.
Oleh sebab itu, penting untuk rutin memeriksa kesehatan terutama saat merencanakan program kehamilan. Cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendeteksi kista atau masalah kesehatan lainnya. Segera ke dokter ketika gejala-gejala tersebut terjadi. Hal yang paling penting adalah terapkan gaya hidup sehat karena kesehatan merupakan investasi jangka panjang. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)