Bisnis.com, JAKARTA - Banjir lahar dingin kembali menimpa wilayah Tanah Datar, Sumatra Barat pada tanggal 11 Mei 2024. Banjir tersebut dihasilkan dari lahar dingin Gunung Marapi yang kembali aktif mengeluarkan aktivitas vulkanik pada akhir tahun 2023.
Lahar dingin merupakan kondisi bahaya sekunder yang dihasilkan dari aliran material gunung berapi, beserta campuran batu, air, dan kerikil. Lahar tersebut berhasil merendam perkampungan rumah warga, dengan aliran yang cukup deras hingga menimbulkan berbagai kerugian secara jiwa maupun materil.
Berdasarkan data dari bnpb.go.id, sampai tanggal 12 Mei pukul 12.00, banjir tersebut sudah menewaskan 13 orang, 7 orang dinyatakan hilang, dan 12 orang mengalami luka-luka.
Dilansir dari jurnal ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada situs publikasiilmiah.ums.ac.id, Senin (13/5/2024), dampak dari banjir lahar dingin adalah kerusakan pada lahan pertanian, industri, sumber saluran air, dan fasilitas lainnya yang merugikan aspek ekonomi serta sosial.
Namun, dampak tersebut juga berpengaruh pada gangguan kesehatan dan timbulnya penyakit di wilayah sekitar. Derasnya aliran banjir, dan hilangnya akses air bersih membuat banyak orang jatuh sakit dan risiko penularan penyakit secara cepat.
berikut 7 penyakit yang sering muncul saat banjir lahar dingin:
1. Masalah pernapasan
Lahar dingin yang keluar dengan sisa-sisa material vulkanik dari Gunung Marapi, merupakan hasil endapan pada kawah gunung. Hal tersebut menyebabkan gangguan pernapasan seperti hilangnya konsentrasi partikel di udara akibat kristal silika dan gas vulkanik. Kondisi tersebut membuat tubuh merasa tidak nyaman, dan iritasi pada saluran pernapasan individu berupa asma dan bronkitis.
2. Iritasi mata
Iritasi mata terjadi karena adanya abu vulkanik yang mengandung unsur silika. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada mata yang terjadi secara tidak sengaja seperti, mengucek area mata dengan kedua tangan.
Tanpa disadari, tangan kotor yang dihinggapi dengan berbagai kuman mengucek area mata yang sangat sensitif terhadap debu. Gejala yang sering muncul dari penyakit tersebut dicirikan dengan mata merah, berlendir, lecet pada area kornea, dan sebagainya.
3. Iritasi kulit
Iritasi kulit dapat terjadi ketika salah satu anggota tubuh bersentuhan maupun terkena air dari banjir lahar dingin tersebut. Lahar dingin mengandung zat sulfur yang bersifat asam, yang mengakibatkan pencemaran secara aktif melalui air dan udara. Efek yang dihasilkan adalah iritasi secara berat dan ringan disertai munculnya ruam serta lendir di sekitar kulit.
4. Gangguan kesehatan mental
Selama banjir lahar dingin berlangsung, manusia akan mengalami gangguan kesehatan mental yang diakibatkan oleh situasi sekitar. Melihat banyak kerusakan, kerugian, dan kehilangan jiwa, menimbulkan sikap cemas serta panik setiap harinya.
Kondisi tersebut terjadi ketika manusia tidak dapat beradaptasi secara tepat, terhadap hal-hal yang datang diluar prediksi sebelumnya. Efek yang dihasilkan dari gangguan kesehatan mental tersebut membuat banyak orang merasa trauma berat, sehingga membutuhkan banyak dukungan berupa semangat, doa, dan bantuan dari masyarakat lainnya.
5. Influenza
Influenza merupakan penyakit menular yang terjadi karena pencemaran lingkungan, disertai dengan gejala demam, batuk, gatal, dan sakit kepala. Penyakit tersebut dapat terjadi karena adanya senyawa sulfur yang mencemari lingkungan sekitar.
Pencemaran yang dihasilkan dari sulfur tersebut akan mempengaruhi kesehatan kulit yang akan diserap oleh selaput lendir pada saluran pernapasan. Hal tersebut mampu menghasilkan produksi lendir yang berlebihan membuat orang batuk dan sesak untuk bernapas.
6. Diare
Diare merupakan penyakit yang terjadi karena adanya pencemaran pada air dan udara di lingkungan sekitar. Efek dari banjir lahar dingin menghasilkan banyak produksi senyawa fluoride pada makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat sekitar. Jika dikonsumsi secara terus menerus, akan menimbulkan racun berbahaya bagi tubuh, dan menyebabkan diare tanpa henti.
7. Hipertensi
Hipertensi merupakan salah satu kondisi kesehatan yang terjadi ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah dalam tubuh. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kecemasan yang dihasilkan selama banjir lahar dingin berlangsung. Dalam kondisi panik dan cemas, otomatis tekanan darah mengalir secara cepat. Namun, tekanan darah akan kembali normal apabila kondisi di wilayah sekitar sudah membaik dan tidak menimbulkan efek kecemasan lainnya. (Maharani Dwi Puspita Sari)