Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda merasakan nyeri dan kaku di bagian bahu? Kondisi tersebut dapat terjadi ketika adanya pembekuan pada otot yang biasa disebut sebagai frozen shoulder.
Frozen shoulder merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya sendi pada bahu yang tertutup oleh kapsul jaringan ikat. Pembekuan yang terjadi pada sendi tersebut, membuat adanya pembatasan pergerakan dalam aktivitas sehari-hari. Kondisi tersebut sering terjadi ketika seseorang mengalami pasca operasi ataupun patah tulang dalam jangka waktu yang cukup lama.
Faktor risiko yang dapat memicu terjadinya frozen shoulder, yaitu:
1. Diabetes
2. Stroke
3. Patah pada bagian lengan
4. Penyakit kardiovaskular
5. Penyakit sistemik
Lantas apa hubungan antara diabetes dengan frozen shoulder? Dilansir dari bangaloreshouldersintitute.com, orang yang menderita diabetes, memiliki risiko dua kali lipat dibandingkan dengan faktor lainnya.
Baca Juga : Tips Diet Menurunkan Berat Badan Secara Tepat |
---|
Hal tersebut diakibatkan oleh efek kolagen yang dipicu oleh adanya peningkatan kadar gula darah. Kolagen dapat menjadi lengket ketika molekul gula menempel, dan menyebabkan terjadinya pembatasan gerakan di sekitar bahu.
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, dapat memicu risiko komplikasi frozen shoulder. Komplikasi diabetes yang terjadi dalam jangka panjang, membuat kerusakan jaringan ikat yang membentuk pembekuan pada sendi.
Maknanya, jika diabetes tidak dapat dicegah secara tepat, maka berpengaruh buruk pada sistem jaringan ikat yang mengakibatkan rasa kaku dan bengkak pada bahu.
Dilansir dari mayoclinic.org, proses frozen shoulder terjadi melalui 3 tahapan, yaitu:
1. Tahap pembekuan
Dalam tahap tersebut, seseorang akan merasakan sakit di area bahu hingga mengalami keterbatasan bergerak hingga 2-9 bulan. Tahap tersebut terjadi oleh adanya kemunculan rasa sakit secara bertahap di sekitar bahu.
2. Tahap beku
Dalam tahap tersebut, seseorang tidak akan merasakan sakit secara bertahap. Namun, yang dirasakan adalah rasa kaku dan kebas di sekitar bahu akibat adanya pembekuan yang terjadi sebelumnya. Tahapan tersebut akan terjadi selama 4-12 bulan.
3. Tahap pencairan
Dalam tahap tersebut, seseorang akan mudah melakukan banyak pergerakan di sekitar bahu. Tahap pencairan dapat terjadi ketika seseorang mendapatkan penanganan yang cukup tepat, sehingga sendi-sendi yang membeku dapat mencair secara perlahan. Proses pencairan tersebut dapat terjadi dalam waktu 5-24 bulan.
Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan, khususnya bagi penderita diabetes, yaitu dengan cara:
1. Mengurangi konsumsi glukosa
Konsumsi glukosa yang berlebihan, akan berdampak pada peningkatan kadar gula darah dan berdampak pada pembekuan di sekitar bahu. Anda harus mengontrol segala asupan yang masuk ke dalam tubuh, untuk meminimalisir terjadinya pembekuan sendi pada bahu, maupun risiko penyakit kronis lainnya.
2. Lakukan aktivitas olahraga yang melibatkan kedua tangan
Aktivitas olahraga yang cocok dilakukan untuk mencegah terjadinya pembekuan di sekitar bahu adalah tai chi, pound fit, yoga, dan lainnya yang mampu membuat pergerakan sendi terjaga secara kuat dan fleksibel.
3. Melakukan deteksi sejak dini
Deteksi dini terkait pencegahan diabetes dapat dilakukan dengan cara melakukan tes di klinik kesehatan maupun rumah sakit terdekat. Anda dapat melakukan pengecekan apabila terdapat tanda-tanda yang mencurigakan seperti rasa sakit pada tubuh, haus yang berkepanjangan, sering mengantuk, dan kehilangan berat badan secara drastis.
Apabila semua ciri tersebut terjadi pada Anda, maka segera lakukan pengecekan dan konsultasi kepada dokter, untuk mendapatkan penanganan kesehatan secara maksimal.