nyamuk/universitas airlangga
Health

Gejala Virus West Nile dan Cara Mencegahnya, yang Lagi Marak di Israel

Redaksi
Jumat, 5 Juli 2024 - 16:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Gigitan nyamuk dapat menjadi lebih parah apabila Anda tertular virus West Nile, atau yang terkadang disebut WNV.

Virus ini dapat menjadi sangat berbahaya bagi orang yang berusia lebih dari 60 tahun dan orang dengan sistem imunitas yang lemah.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah berbagai informasi terkait WNV serta cara pencegahannya:

Gejala

Apabila Anda terkena WNV, biasanya gejala pertama kali akan terlihat dalam rentang waktu 3 hingga 14 hari setelah digigit. Gejala virus ini pun terbagi dalam dua tingkat, yaitu ringan dan parah. Gejala ringan biasanya tidak berlangsung lama dan sering kali disalahartikan sebagai flu. Gejala ringan meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Pegal-pegal
  • Mual
  • Muntah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Ruam pada dada, perut, atau punggung

Sedangkan, untuk gejala parah, infeksi dapat berlangsung selama beberapa minggu. Gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Demam
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Kelemahan otot
  • Kehilangan penglihatan
  • Mati rasa
  • Kelumpuhan
  • Koma
  • Kerusakan otak permanen (Dalam kasus yang jarang terjadi)

Penyebab

Nyamuk dapat menularkan virus ini dengan menggigit burung yang terinfeksi dan kemudian menggigit manusia atau hewan lain–meskipun tidak semua orang yang digigit nyamuk akan tertular penyakit ini.

Dalam kasus yang jarang terjadi, virus ini juga dapat menyebar melalui tranfusi darah, transplantasi organ, menyusui, atau kehamilan. WNV tidak dapat menyebar apabila Anda bersentuhan dengan orang lain.

Faktor Risiko

Siapa pun yang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi, bisa tertular virus ini. Usia menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh untuk timbulnya gejala parah akibat infeksi.

Semakin tua usia Anda–terutama jika Anda berusia di atas 60 tahun–semakin besar kemungkinan Anda menghadapi gejala yang lebih parah.

Selain usia, terdapat beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko gejala parah, yaitu:

  • Kondisi ginjal
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Kanker
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh

Pengobatan

WNV tidak memiliki obat. Namun, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas–seperti ibuprofen atau aspirin–untuk meredakan gejala virus seperti nyeri otot dan sakit kepala.

Jika Anda mengalami pembengkakan otak atau gejala parah lainnya, dokter mungkin akan memberikan cairan infus dan obat-obatan untuk menurunkan risiko infeksi.

Saat ini, penelitian pada terapi interferon untuk menangani WNV sedang dilakukan. Terapi ini ditujukan untuk menggunakan zat yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengobati radang otak seseorang yang tertular WNV.

Meskipun belum sepenuhnya meyakinkan, penelitian ini cukup menjanjikan. Perawatan potensial lainnya pun sedang diteliti, seperti:

  • Polyclonal immunoglobulin intravenous (IGIV)
  • WNV recombinant humanized monoclonal antibody (MGAWN1)
  • Corticosteroids

Fakta dan Statistik

Berikut adalah beberapa fakta dan statistik terkait WNV:

  • WNV paling sering menyebar selama musim panas, terutama antara Bulan Juni dan September.
  • Sekitar 70 hingga 80 persen orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun.
  • Sekitar 20 persen orang yang terinfeksi akan menunjukkan beberapa gejala demam, seperti sakit kepala, muntah, dan diare.
  • Gejala-gejala tersebut biasanya hilang dengan cepat.

Beberapa gejala, seperti kelelahan, dapat berlanjut hingga beberapa bulan setelah infeksi awal.

Kurang dari satu persen orang yang terinfeksi mengalami gejala parah atau kondisi neurologis–seperti meningitis atau radang otak. Kurang dari 10 persen berakibat fatal.

Cara Pencegahan

Beberapa tips berikut dapat membantu Anda untuk mencegah WNV setiap kali Anda berada di luar ruangan:
* Tutupi kulit Anda dengan pakaian berlengan panjang, celana, dan kaus kaki.
* Kenakan obat nyamuk.
* Buang genangan air yang ada di sekitar rumah Anda.
* Pastikan pintu dan jendela rumah Anda memiliki tirai untuk mencegah nyamuk masuk
* Gunakan kelambu.
* Laporkan dengan segera apabila melihat unggas yang mati.

Dilansir dari Canada.ca, berikut beberapa tips dalam menangani hewan mati dan burung liar:
* Jangan menyentuhnya dengan tangan kosong, gunakan sarung tangan karet.
* Pastikan luka terbuka pada tangan Anda selalu tertutup.
* Cuci tangan Anda yang memakai sarung tangan, lalu cuci kembali tangan kosong Anda setiap kali memegang hewan mati.
* Laporkan unggas mati yang Anda curigai terjangkit WNV ke lembaga kesehatan yang berwenang.

Berikut merupakan beberapa tips untuk mengurangi habitat nyamuk:

* Singkirkan genangan air di sekitar rumah Anda, karena dapat menjadi tempat nyamuk bertelur.
* Keringkan pula air yang berada di tempat-tempat yang berpotensi untuk ditempati nyamuk, seperti ban bekas, pot bunga, tong, dan wadah lainnya.
* Bersihkan talang air secara teratur untuk mencegah penyumbatan air.
* Ganti air di wadah hewan peliharaan–tempat minum, tempat mandi, dan lain-lain–setidaknya dua kali seminggu.
* Pasang kasa pada pintu dan jendela untuk mengusir nyamuk dari rumah Anda.

Meskipun vaksin terhadap WNV sudah tersedia untuk melindungi kuda, sampai saat ini belum ada vaksin untuk manusia. Pengobatan secara konsisten terhadap gejala WNV sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup Anda, terutama jika Anda baru saja digigit nyamuk, berkunjung ke tempat yang dipenuhi nyamuk, atau memiliki faktor risiko tertentu. (Rafi Abid Wibisono)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro