Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah perang pastinya melibatkan banyak jenis senjata. Mulai dari senjata api, senjata tajam, dan masih banyak yang lainnya.
Salah satunya adalah Perang Dunia II yang terjadi pada tahun 1939 sampai 1945. Perang Dunia II tidak hanya berbicara soal konflik dan strategi, tetapi juga soal teknologi dan inovasi.
Namun, pernahkah Anda memikirkan berbagai senjata yang tidak biasa digunakan pada sebuah perang? Banyak senjata dan teknologi yang dikembangkan selama Perang Dunia II, tetapi tidak semuanya berhasil.
Dilansir dari History, berikut deretan senjata tidak biasa yang diciptakan saat Perang Dunia II:
1. Bat Bombs (Amerika Serikat)
Pda tahun 1942, seorang dokter gigi dari Pennsylvania, Dr. Lytle S. Adams, mengusulkan idenya kepada Gedung Putih untuk membuat senjata berbahan kelelawar. Entah bagaimana ide ini mendapat lampu hijau dari pemerintah. Ide gila ini Adams dapatkan karena terinspirasi dari perjalanannya ke Gua Carlsbad di New Mexico.
Adams mengusulkan militer Amerika untuk memasang alat pembakar pada kelelawar dan menjatuhkannya dari pesawat terbang. Nantinya, kelelawar-kelelawar itu akan berhamburan ke segala arah secara alami, hinggap di atap bangunan, dan pada akhirnya memicu badai api besar.
Meskipun menghabiskan jutaan dolar dan menangkap ribuan kelelawar untuk mewujudkannya, proyek tersebut harus dibatalkan pada tahun 1944.
2. Windkanone (Jerman)
Pada tahun 1943, militer Jerman harus menghadapi kekurangan sumber daya senjata konvensional. Sebagai tanggapan, Adolf Hitler dan Menteri Propagandanya, Joseph Goebbels, membuat senjata yang disebut Wunderwaffen (senjata ajaib), yaitu senjata canggih yang akan menakut-nakuti musuh mereka.
Namun, “senjata ajaib” ini dianggap kurang berhasil. Contoh utamanya adalah Windkanone (meriam angin). Senjata antipesawat ini menembakkan semburan udara (nitrogen dan hidrogen terkompresi) alih-alih proyektil. Setelah satu kali penggunaan, senjata mahal milik Hitler ini dianggap tidak berguna.
3. Exploding Rats (Inggris)
Special Operations Executive (SOE) Inggris pernah secara rahasia menyembunyikan bahan peledak pada beberapa hal yang tidak terduga, salah satunya adalah tikus mati. Agen SOE di London membeli 100 tikus mati dengan dalih percobaan laboratorium.
Mereka mengisinya dengan bahan peledak plastik dan mengirimkannya ke agen-agen di Prancis yang diduduki Jerman. Namun, Nazi mencegat paket tikus mati tersebut dan mengimbau para kadet di sekolah militer Jerman untuk waspada terhadap tikus yang bisa meledak.
Meskipun gagal, fenomena tersebut menyebabkan ketakutan tentang "bom tikus" yang sebenarnya tidak ada.
4. The Panjandrum (Sekutu)
Saat itu, Jerman membangun berbagai artileri berbenteng, ladang ranjau, dan parit–yang dikenal sebagai “Atlantic Wall”. Untuk menembusnya, sekutu membuat sebuah senjata bernama “Panjandrum”, yaitu roda logam bertenaga roket yang dipersenjatai dengan bahan peledak.
Senjata ini seharusnya diluncurkan dari kapal untuk menghancurkan tembok pertahanan atau menara senjata. Masalahnya, perangkat yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga senjata ini akan meluncur tanpa arah yang jelas.
5. Anti-tank Attack Dogs (USSR)
Pada awal Perang Dunia II, Soviet berinvestasi untuk menciptakan senjata yang tidak manusiawi, yaitu dengan menggunakan anjing terlatih sebagai pelaku bom bunuh diri.
Mereka dilengkapi dengan ransel berisikan beberapa pon bahan peledak. Ransel tersebut memiliki tuas di atasnya, sehingga pada saat anjing itu menyelinap di bawah badan tank, tuas tersebut akan tertekan dan meledak.
Sebanyak 40.000 anjing Soviet ini dilatih untuk menargetkan tank-tank Jerman. Dari keseluruhan, hanya sedikit yang berhasil mencapai target. Pada akhirnya, Nazi menembak anjing mana pun yang terlihat di medan perang untuk menetralisir ancaman. (Rafi Abid Wibisono)