Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah studi menunjukkan adanya peningkatan tren penderita kanker di usia muda, pada generasi milenial dan generasi X (1965 - 1980). Simak satu tersangka penyebabnya.
Sebuah studi terbaru memperingatkan adanya 17 jenis kanker yang kasusnya meningkat secara drastis pada generasi milenial dan Gen X dalam beberapa tahun terakhir.
Adapun, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Public Health, untuk kanker tertentu, orang yang lahir pada 1990 bahkan menghadapi risiko dua hingga tiga kali lipat lebih besar daripada mereka yang lahir pada 1955.
Meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang mendorong peningkatan kasus kanker, tetapi para ahli memperingatkan bahwa itu bukan hanya karena skrining yang lebih baik, tapi karena memang banyak orang-orang kini meninggal dini karena penyakit ini.
Peneliti dari American Cancer Society (ACS) menilai tingkat 34 kanker berbeda di antara mereka yang lahir antara tahun 1920 dan 1990, berdasarkan berapa banyak yang didiagnosis atau meninggal karena penyakit tersebut dari tahun 2000 hingga 2019.
Penelitian tersebut menemukan rata-rata, tingkat 17 jenis kanker, termasuk kanker pankreas, payudara, dan lambung, telah meningkat pada setiap generasi baru sejak 1920, demikian temuan penelitian tersebut.
Penelitian ACS sebelumnya telah menunjukkan bahwa tingkat 11 kanker, termasuk kanker pankreas, kolorektal, ginjal, rahim, dan testis, telah meningkat di kalangan orang dewasa muda. Studi baru tersebut juga menambahkan delapan jenis kanker lagi ke dalam daftar tersebut:
• Kanker kardia lambung (kanker pada lapisan lambung)
• Kanker usus halus
• Kanker payudara reseptor estrogen positif
• Kanker ovarium
• Kanker hati dan saluran empedu
• Kanker mulut dan faring yang tidak terkait HPV (hanya pada wanita)
• Kanker anus (hanya pada pria)
• Sarkoma Kaposi (kanker pada lapisan pembuluh darah dan kelenjar getah bening, hanya pada pria)
Angka kejadian kanker ini meningkat dua kali lipat atau bahkan tiga kali lipat pada orang-orang dari kedua jenis kelamin, termasuk kanker ginjal, pankreas, dan usus halus.
Pada wanita, insiden kanker hati telah meningkat dua hingga tiga kali lipat sejak 1920-an. Bahkan kanker yang tampaknya menurun pada generasi baby boomer dan generasi tua lainnya, kini kembali menjadi risiko yang lebih besar bagi generasi milenial dan Gen X.
Studi juga menemukan fakta bahwa mulai ada lebih banyak anak muda yang meninggal karena beberapa kanker ini juga. Angka kematian akibat kanker kolorektal, kandung empedu, testis, dan rahim telah meningkat dari generasi ke generasi, seperti halnya tingkat kematian akibat kanker hati, tetapi hanya untuk wanita.
Penulis utama studi dan ilmuwan utama senior ilmu pengawasan dan ekuitas kesehatan dengan ACS, Hyuna Sung, menyebutkan peningkatan tersebut benar-benar menonjol karena peningkatan angka kematian dan diagnosis yang terjadi bersamaan, bukan hanya dari kemungkinan skrining dan diagnosis yang lebih sering.
Lantas Siapa "Tersangka"-nya?
Meskipun penelitian baru ini tidak menjelaskan mengapa peningkatan kasus kanker di usia muda ini terjadi, Sung dan para ahli lainnya telah membidik satu tersangka utama, yaitu obesitas.
Para peneliti mencatat sebanyak 10 dari 17 jenis kanker yang semakin umum terjadi dari generasi ke generasi telah dikaitkan dengan obesitas.
Menurut Timothy Rebbeck, profesor pencegahan kanker di Dana-Farber Cancer Institute menjelaskan, ketika seseorang mengalami obesitas, banyak hal berubah dalam tubuh, termasuk peradangan kronis yang menyebabkan kerusakan sel dan jaringan dalam tubuh selama bertahun-tahun, yang dapat menyebabkan kanker.
Menurut MD Anderson Cancer Center, hal itu mungkin bukan indeks massa tubuh (IMT) seseorang secara langsung, melainkan perubahan sensitivitas insulin dan peningkatan hormon tertentu dapat memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan, pada akhirnya, menyebabkan kanker.
Rebbeck menegaskan bahwa meningkatnya angka obesitas dan kanker secara bersamaan, terutama di kalangan dewasa muda, menunjukkan bahwa masalah tersebut mungkin dimulai sejak masa kanak-kanak atau bahkan sebelum orang tersebut lahir.
"Proses kerusakan sel-sel Anda dimulai lebih awal, jadi jika ada jeda 20 tahun dari paparan obesitas ini dan dimulai pada usia 10 tahun, risiko kanker baru muncul pada usia 30-an atau 40-an,” tuturnya.
Selain itu, dia juga menunjukkan bahwa kemungkinan ada faktor lingkungan lain di awal kehidupan, termasuk faktor-faktor seperti penggunaan antibiotik atau pola makan yang dapat mengubah bakteri usus, yang dapat memengaruhi risiko kanker seseorang.