Bisnis.com, JAKARTA - Potret hiruk-pikuk kegiatan bisnis di Jalan Orchard, Singapura ternyata menjadi inspirasi bagi Hilton Singapore Orchard memadukan pengalaman menginap bernuansa lampau dan modern.
Berada di antara pusat perbelanjaan, hotel ini membawa tema Jalan Orchard pada abad ke-19 yang merupakan perkebunan dan ladang buah. Kondisi Jalan Orchard kala itu hadir di bangunan dengan 1.080 kamar hotel, dan lima restoran serta café unggulannya.
Bisnis belum lama ini berkesempatan menginap di salah satu kamar Deluxe Room. Untuk mencapai hotel, diperlukan waktu perjalanan selama sekira 25 menit dari Bandara Changi. Bukan di lantai dasar, uniknya, lobi hotel sesungguhnya berada di lantai 5. Di lantai inilah, pusat mobilitas hotel terlihat dengan area berkumpul yang luas, lengkap dengan sofa nyaman untuk menunggu selama proses lapor masuk atau check in.
Di area ini, terdapat beberapa akses strategis. Pertama, ke area ruang pertemuan yang memberikan opsi terhadap ragam ukuran ruangan untuk berbagai keperluan hingga ballroom dengan kapasitas hingga 900 tamu. Kedua, ke area restoran dan café dengan ragam ciri khas masing-masing.
Salah satu sudut Executive Lounge di Hilton Singapore Orchard.
Ketiga, ke Executive Lounge yang bisa digunakan untuk ruang berkumpul untuk acara pribadi hingga kelompok. Keempat, ke kamar yang terbagi atas dua Menara, yakni Mandarin dan Orchard. Kendati menghubungkan akses ke banyak kegiatan, seluruh mobilitas tampak mulus di antara dekorasi bernada hangat dengan lampu temaram.
Ternyata penataan akses mobilitas ini memang sengaja untuk menyasar segmen tamu yang beragam. Dalam wawancara dengan media, Manager Hotel Hilton Singapore Orchard Linda Reddy mengatakan bahwa perusahaan ingin memberikan pengalaman menyenangkan bagi segala kalangan.
Dia memahami bahwa Orchard sebagai segitiga emas di Singapura menarik berbagai kelompok mendapatkan pengalaman berbeda. Oleh karena itu, area lobi yang fungsional dan memberikan akses mobilitas yang luas sangat penting. Terlebih, ada segmen meeting, incentives, convention, and events (MICE) yang sangat mengedepankan ketepatan sehingga perusahaan mendesain alur pergerakan tamu yang lebih nyaman setelah renovasi usai pada 2022.
"Dalam hal personalisasi pengalaman bagi seluruh tamu di kamar dengan seribuan kamar, kami memiliki tim khusus pada bagian layanan konsumen,” katanya.
Dia menyebut penting untuk menyesuaikan layanan dengan ragam kebutuhan tamu. Sebagai contoh, dia menyebut terdapat fasilitas check in digital sehingga proses check in hingga masuk kamar dilakukan dengan cepat dan mandiri.
Dari lobi, pengalaman di Hilton Singapore Orchard berlanjut di kamar King Deluxe Room yang berada di lantai 25. Di kamar ini, tersedia kasur berukuran besar, yakni king, sofa tiga dudukan, meja kerja lengkap dengan lampu khususnya. Kemudian, terdapat bar mini untuk membuat kopi, teh, serta beberapa pilihan kudapan. Hiburan dengan televisi ke konten pilihan turut tersedia, berikut mesin pembuat kopi, teko listrik, kulkas mini, dan air mineral dalam botol kaca. Alat elektronik berupa setrika hingga pengering rambut sehingga bisa tidak perlu meminjam ke bagian pelayanan kamar.
Selain King Deluxe Room, Bisnis mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi beberapa kamar tidur lainnya. Terdapat 60 kamar jenis Suites di tiga level teratas yang memiliki pemandangan panorama—kaca luas yang mengarah ke Marina Bay. Kamar ini mampu menampung hingga tiga orang sehingga memberikan kenyamanan untuk keluarga dan rekanan yang melakukan perjalanan di Singapura.
Pemandangan dari salah satu kamar dengan fitur panoramic view.
Kemudian, ada pula tipe kamar Premium dan Executive Suites yang memiliki akses kamar luas dan akses terpisah antara kamar dan ruang keluarga. Terakhir, tipe kamar Bridal Suites seluas 56 meter persegi yang memiliki akses lorong untuk lemari pakaian dan toilet di antara kamar tidur dan ruang tamu.
Uniknya, sentuhan dekorasi Jalan Orchard abad 19 juga muncul di kamar berupa lukisan bertema senada terkait perkebunan. Lalu, akses kamar menggunakan bahan kayu yang turut diberikan kepada tamu anak-anak. Di antara akses sambungan listrik, tersedia adaptor berbagai jenis di meja kerja sehingga tak perlu khawatir bila tak membawa sambungan khusus. Di kamar juga tersedia bidet sehingga tetap nyaman setelah buang air.
Dengan tema keberlanjutannya, hotel menyediakan produk perawatan tubuh berukuran besar seperti sampo, kondisioner, sabun mandi, sabun cuci tangan, dan losion. Hotel pula menyediakan air minum dalam botol kaca yang dikemas secara mandiri untuk menghindari penggunaan plastik.
Menurut Reddy, penting bagi perusahaan jeli melihat apa yang dibutuhkan tamu. Sebagai contoh, pengadaan pengering rambut Dyson untuk tipe kamar tertentu, hingga pemberian suvenir kepada tamu anak-anak penting untuk meningkatkan pengalaman. Itulah, menurutnya, hal yang terus menjadi perhatian perusahaan. Terlebih, saat ini tamu menginginkan agar perusahaan menunjukkan inisiatif keberlanjutannya.
“Ini bukan hanya menjadi pandangan pelancong individu, melainkan pemesanan kelompok karena mereka sadar dengan dampak terhadap lingkungan dan bagaimana membantu mereka,” katanya.
Selain fasilitas kamar, hotel menawarkan fasilitas ruang pertemuan untuk berbagai acara. Hotel memiliki 16 pilihan ruang pertemuan lengkap dengan televisi, meja, dan kursi, termasuk dua ballroom. Di area tersebut, terdapat taman buatan di tengah ruangan serta akses ke pantry untuk acara sosial. Terpisah, ballroom tanpa pilar yang memiliki luas lebih dari 2.400 meter persegi di lantai 5, 6, 8, dan 35. Grand Ballroom dapat menampung hingga 900 tamu dan Imperial Ballroom dengan gaya amfiteater bertingkat dilengkapi dengan dinding LED.
Dengan seluruh fitur tersebut, Di tengah pasar perhotelan yang tak akan bertambah secara pesat, dia menilai momentum setelah renovasi mampu memberikan prospek pertumbuhan bisnis perusahaan secara total. Terlebih, berdasarkan geografis, dia menyebut pasar Indonesia terus tumbuh dan menjadi penyumbang yang signifikan terhadap total pengunjung. Pasar Indonesia menjadi salah satu pasar penting bagi perusahaan di tengah tujuannya berpelesir dan berobat di Singapura. Sebagai gambaran, saat ini, rata-rata durasi tinggal tamu selama 3 hari hingga 4 hari.
“Kami dalam hal kompetitor lainnya memiliki lebih dari separuh pasar dari Indonesia,” katanya.
Taman di tengah akses pilihan ruangan pertemuan.
Pentingnya tamu asal Indonesia bagi perusahaan, dia pun memberikan tips agar tamu bisa memaksimalkan pengalaman selama menginap di Hilton Singapore Orchard.. Pertama, menurutnya, penting untuk merasakan ragam pilihan menu yang tersedia.
“Saya dari Hilton lainnya tetapi menu prasmanan di hotel ini salah satu yang terbaik,” katanya.
Hotel yang berdiri sejak 1973 itu membawa pengalaman lengkap untuk menginap dan bersantap. Lima restoran, yakni Estate, Chatterbox, Osteria Mozza, Shizeuan, dan Ginger Lily menawarkan wisata kuliner unik.
Dia merujuk pada Estate dengan ragam menu prasmanan dengan juice dan seafood bar yang menjadi favoritnya. Bahkan, pengunjung bisa menikmati hidangan spesial langsung dari chef di gerai olahan daging.
Salah satu sudut gerai seafood di Estate.
Kedua, menu populer yang tak bisa dilewatkan, yakni Nasi Ayam Mandarin khas Singapura di Chatterbox. Chatterbox menawarkan sensasi Nasi Ayam Mandarin khas yang sudah menyajikan menu autentik selama lebih dari 50 tahun.
“Anda harus mencoba Chatterbox. Mereka membawa makanan pinggir jalan ke restoran,” katanya.
Ketiga, pilihan cocktail. Pilihan cocktail menyegarkan cocok menemani momen menginap di Hilton Singapore Orchard. Terakhir, menurutnya, selain itu masih ada ragam pilihan menu di dalam hotel, dan di luar hotel dengan akses yang sangat mudah.
Pilihan cocktail tersedia di Ginger Lily yang membawa konsep Artisan Jepang melalui kudapan dan dessert. Ada pula Osteria Mozza, restoran berbintang satu Michelin yang membawa pengalaman kuliner asal Italia-California, salah satunya dengan pizza kayu bakar spesial dengan bumbu aglio olio. Lalu, Shisen Hanten, restoran mandarin mewah berbintang satu dari Michelin yang tak pantas dilewatkan melalui menu mapo doufu—tahu lembut dengan minyak cabai dan saus lada pedas